Inovasi Mahasiswa ITS, Optimalkan Alga Merah untuk Cegah Ruam Kulit

Isma Nanik
Mar 07, 2023

KOSADATA - Mahasiswa Kimia Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) Surabaya, Reynafa Agustin berhasil mencetak inovasi alga merah atau Gracilaria verrucosa, sebagai losion untuk penanganan ruam kulit. Terlebih, potensi alga merah di tanah air cukup melimpah.

Menurutnya, Gracilaria verrucosa itu merupakan salah satu spesies dari alga merah dengan populasi terbanyak ketiga di Indonesia mencapai 1,12 juta ton. Namun, pemanfaatan ekonomisnya masih belum optimal.

"Gracilaria verrucosa mengandung senyawa antibakteri dan antioksidan. Antara lain alkaloid, flavonoid, tanin, dan fenol sebagai antibakteri. Serta karotenoid, sterol, vitamin C dan E, protein, juga asam amino sebagai antioksidan," ujar Reynafa seperti dilansir laman ITS, Selasa (7/3/2023)

Selain itu, katanya, Gracilaria verrucosa juga mengandung senyawa antiinflamasi. Inilah yang berfungsi sebagai bahan terapi.

Lebih lanjut, Reynafa menerangkan, temperatur udara di Indonesia yang cenderung panas dapat menyebabkan berbagai efek samping berbahaya bagi kulit manusia. Karena mikroorganisme berbahaya seperti Staphylococcus spp. dan Streptococcus spp. umumnya tumbuh pada saat kemarau.

“Suburnya mikroorganisme tersebut biasanya menimbulkan penyakit kulit, berupa rasa gatal dan ruam kemerahan,” paparnya.

Untuk mengatasi hal tersebut, gadis kelahiran Nganjuk ini berinisiatif untuk mengolah Gracilaria verrucosa menjadi losion yang dapat mengatasi ruam kemerahan pada kulit.

“Gracilaria verrucosa mampu menghasilkan agar-agar yang dapat diaplikasikan sebagai agen pengental, pengemulsi, dan stabilitator,” jelas Reynafa.

Agar dapat diolah menjadi losion, Gracilaria verrucosa perlu ditambahkan senyawa tambahan, seperti fenol dan vitamin B12. Reynafa menuturkan bahwa fenol dapat berfungsi sebagai zat antibakteri dan antioksidan. Lebih rinci, fenol dikatakan dapat melindungi kulit dari kondisi lingkungan yang ekstrem, seperti suhu udara yang panas atau kelembapan yang tinggi.

Berbeda dengan fenol, Reynafa menerangkan bahwa vitamin B12 mengandung zat antiinflamasi yang tinggi, sehingga mampu memelihara proses metabolisme sel. “Vitamin B12 berperan untuk


1 2
Post a Comment

Comments 0