Kurangi Kemacetan di Ibukota, Rico Sinaga Sarankan Transportasi Air Dihidupkan Kembali

Potan Ahmad
May 15, 2023

KOSADATA - Laporan terbaru bertajuk "TomTom Traffic Index" untuk tahun 2022, wilayah pusat kota Jakarta semakin macet pada 2022 dibandingkan 2021. Indikasi Jakarta semakin macet terlihat dari rata-rata waktu tempuh jarak 10 kilometer (km) yang meningkat.

Dalam mengatasi kemacetan itu, berbagai kalangan mengusulkan perlunya terobosan atau inovasi untuk mengatasi kemacetan di Jakarta.

Salah satunya disampaikan Ketua Aliansi Masyarakat Jakarta (Amarta), Rico Sinaga. Ia mengusulkan terobosan transportasi dengan memanfaatkan aliran Kali Ciliwung, Kanal Banjir Timur (KBT) dan Kanal Banjir Barat (KBB) sebagai waterway untuk transportasi publik.

"Transportasi Air bisa jadi solusi kemacetan di Jakarta. Transportasi air bisa ini sangat mungkin terkoneksi dengan daerah di sekitar Jakarta seperti, Depok, Bekasi dan Tangerang," kata Rico saat berbincang dengan wartawan, Senin (14/5/2023).

Rico beralasan Pj Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono. Terlebih, Heru telah berhasil mengakselerasi percepatan penyelesaian Sodetan Ciliwung, sehingga langkah itu akan mudah direalisasikan. 

"Ini bisa direalisasikan tentu juga akan menjadi catatan sejarah tersendiri bagi Pak Heru karena berhasil menghadirkan transportasi air sebagai pilihan alternatif bagi masyarakat dalam mendukung mobilitasnya," ungkapnya. 

Dengan adanya jalur khusus atau tersendiri melalui air, maka secara otomatis pengguna transportasi ini nantinya akan bebas dari macet.

"Saya kira ini akan betul-betul memberikan alternatif pilihan bagi warga karena mereka dapat memprediksi waktu keberangkatan hingga sampai ke tujuan," terang Rico.

Untuk mendukung transportasi air ini, lanjut Rico, tentu diperlukan sarana dan prasarana pendukung. Termasuk, tentunya sistem manajemen air yang baik dan ini sangat dimungkinkan dengan sudah adanya Bendungan Ciawi dan Sukamahi.

Aktivis senior ini menuturkan, akan banyak dampak positif ekonomi dari beroperasinya transportasi air. Sebab, transportasi di Jakarta ini juga bisa menjadi daya tarik bagi wisatawan. Apalagi, bila bisa langsung terkoneksi dengan kapal-kapal menuju Kepulauan Seribu.

"Transportasi air ini tentu perlu dermaga. Dermaga ini juga bisa dikelola dengan baik untuk memberikan nilai tambah, bisa ada restoran atau kafe-kafe hingga warung UMKM," bebernya.

Rico mendorong, pascaperesmian dan beroperasinya sodetan Ciliwung, Pemprov DKI bisa segera merumuskan tahapan-tahapan untuk merealisasikan transportasi air ini.

Waterway ini sudah dirancang dan pernah diuji coba pada era Gubernur DKI Jakarta, Sutiyoso dengan rute Halimun-Karet. Kemudian, pernah diuji coba dengan rute Manggarai-Karet di tahun 2007 saat Jakarta dipimpin Fauzi Bowo.

Inisiasi transportasi air juga sempat dihidupkan kembali pada tahun 2013 dengan rute Marunda-Muara Baru oleh Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo (Jokowi).

"Saya optimistis Pak Heru dengan kemampuannya bersinergi dengan pemerintah pusat bisa merealisasikan transportasi air ini. Beliau akan menjadi suksesor yang baik karena dari sisi manajemen air saat ini sudah sangat memungkinkan," tandasnya.

Related Post

Post a Comment

Comments 0