KOSADATA - Limbah minyak jelantah jika tidak diatasi bersama akan mencemari lingkungan. Warga Kelurahan Cipulir, Kecamatan Kebayoran Lama, Kota Administrasi Jakarta Selatan, telah mengatasi persoalan itu selama tiga tahun belakangan ini.
"Sudah berjalan selama tiga tahun, warga Kelurahan Cipulir, Kecamatan Kebayoran Lama, masih konsisten untuk menampung minyak jelantah ke tempat yang sudah ditentukan," kata Wakil ketua III TP PKK Cipulir, Kebayoran Lama, Lita pada Jumat (3/3).
Dia menyebut, Kader TP PKK dan dasawisma Kelurahan Cipulir mengumpulkan minyak jelantah sebagai bentuk program Kota Tersenyum.
"Pengumpulan minyak goreng bekas atau jelantah dilakukan dalam rangka mendukung program Kota Tersenyum. Hal ini juga dilakukan untuk mengurangi pencemaran lingkungan dari limbah minyak jelantah," ujarnya.
Untuk diketahui, hasil dari pengumpulan minyak jelantah warga Kelurahan Cipulir dimanfaatkan untuk membeli benih sayuran dan pupuk. Hasilnya dimanfaatkan di tiap-tiap RW dalam Urban Farming.
Hal itu terlihat dari aktifitas warga yang silih berganti membawa minyak goreng bekas atau jelantah ke Kantor Kelurahan Cipulir untuk ditampung, dan diwadahi oleh Rumah Sosial Kutub.
Sementara, Lurah Cipulir, Abdul Rahman Effendi mengatakan, aktifitas warga yang menampung minyak jelantah di kelurahan, sudah terjadwal setiap Jumat. Setidaknya dalam kurun waktu satu bulan, Kelurahan Cipulir berhasil menampung sebanyak 10 jerigen.
"Satu jerigen bisa menampung sebanyak 18 liter minyak jelantah," ungkap Effendi.
Jadi setiap hari Jumat, warga masih eksis menyetor minyak jelantah ke Kelurahan Cipulir yang dikelola oleh ibu-ibu PKK. "Kalau satu
Oseng-oseng Madun, Warung Betawi Sederhana, Terkenal se-Jagat Maya
KULINER Feb 25, 2023Sekjen PDIP Kembali Sindir PAN soal Isyarat Dukung Ganjar-Erick
POLITIK Mar 03, 2023Relawan Ganjar Pranowo Berikan Dukungan ke PDIP di Pilpres 2024
POLITIK Mar 09, 2023Tanpa Libatkan Demokrat dan PKS, Nasdem Tetapkan Cak Imin Jadi Cawapres Anies
POLITIK Aug 31, 2023
Comments 0