LSI Denny JA Beberkan Empat Alasan Tingkat Elektabilitas Ganjar-Mahfud Merosot

Ida Farida
Nov 20, 2023

LSI Denny JA merilis hasil survei baru, tingkat elektabilitas Ganjar-Mahfud mengalami penurunan. Foto: Twitter Ganjar Pranowo

href="https://kosadata.com/tag/Ganjar%20%E2%80%93%20Mahfud">Ganjar – Mahfud sebesar 39.4%. Saat ini bulan November 2023, pemilih yang puas terhadap Jokowi yang memilih Ganjar – Mahfud sebesar 31.9%. Terdapat penurunan sebesar 7.5%.
Alasan kedua adalah basis Ganjar di Jawa Tengah semakin direbut Gibran. Pada bulan Oktober 2023, pemilih Ganjar – Mahfud di Jawa Tengah sebesar 70.1%. Saat ini, November 2023, pemilih Ganjar – Mahfud sebesar 61.8%. Di sisi sebaliknya, terdapat kenaikan dukungan untuk Prabowo – Gibran di Jawa Tengah.

Pada Oktober 2023, elektabilitas Prabowo – Gibran di Jawa Tengah sebesar 10.7%. Saat ini di bulan November 2023, elektabilitas Prabowo - Gibran mengalami kenaikan signifikan menjadi 24.6%.

"Jawa Tengah adalah basis terbesar suara Ganjar. Tapi ketika menang Pilkada di Jateng tahun 2018, dukungan pada Ganjar hanya 58,78 persen. Sementara Jokowi menang di Jawa Tengah pada Pilpres 2019 sebesar 77,29 persen," katanya.

Jokowi lebih populer dan mengakar di Jawa Tengah dibandingkan Ganjar. Gibran dapat merepresentasikan Jokowi lebih kuat dibandingkan Ganjar di Jawa Tengah. Kini secara perlahan, Gibran sudah mulai mengikis suara Ganjar di Jawa Tengah.
Hal ketiga, ungkap Adjie, adalah 10 tahun di bawah kepemimpinan Ganjar, Jawa Tengah masih menjadi provinsi termiskin kedua di pulau Jawa. Jejak Ganjar soal kemiskinan di Jawa tengah di bawah kepemimpinannya menjadi percakapan publik. Di saat yang bersamaan, lebih dari 60 persen publik menyatakan bahwa isu ekonomi merupakan isu yang paling penting.
"Keempat: Isu Ganjar sebagai petugas partai tetap mengganggu citra seberapa kokoh ia menjadi presiden, yang mandiri. Jika presiden menjadi petugas partai, dikhawatirkan Ganjar hanya menjadi boneka Megawati, dan


1 2 3

Related Post

Post a Comment

Comments 0