Manusia Sulit Melepaskan Jabatan, Ini Nasehat Ustadz Khalid Basalamah

KOSADATA - Ustadz Khalid Basalamah mengungkapkan bahwa sifat manusia yang sulit melepaskan jabatan dan kekuasaan seringkali membawa dampak buruk, baik bagi individu maupun masyarakat. Menurutnya, saat seseorang memegang jabatan, ia akan merasa sangat sulit untuk melepaskan kekuasaan tersebut meskipun sudah diberi nasihat.

Hal ini, kata Ustadz Khalid, tercermin dalam kisah Abdullah bin Zubair, seorang sahabat Nabi yang mulia. "Waktu dia mau jadi khalifah, pada saat Muawiyah meninggal dan Muawiyah menunjuk anaknya Yazid. Maka yang terjadi adalah Abdullah bin Abbas dan Abdullah bin Umar datang menasihat Abdullah bin Zubair. Jangan ikut-ikutan ke jabatan ini, bahaya buat kamu. Sudah cukup kita menjadi ahli hadits, ajarin umat. Jangan masuk ke situ, bahaya," jelas Ustadz Khalid, mengutip peristiwa yang terjadi dalam sejarah Islam dalam akun instagramnya, dikutip Kamis (13/2/2025).

Meskipun mendapat nasihat keras dari Abdullah bin Abbas dan Abdullah bin Umar agar tidak mengejar jabatan tersebut, karena dapat berbahaya, Abdullah bin Zubair tetap bertekad untuk menjadi pemimpin. "Namun, Abdullah bin Zubair tidak mau. Tetap dia mau memimpin," lanjut Ustadz Khalid. Akhirnya, Abdullah bin Zubair menjadi khalifah di Mekkah selama beberapa tahun, sebelum akhirnya dikalahkan dan dibunuh dalam serangan pasukan dari Syam.

Abdullah bin Abbas dan Abdullah bin Umar, yang sebelumnya menasihati Abdullah bin Zubair, menyesalkan keputusannya. "Bukankah aku sudah nasihati kamu sebelumnya, ya Hei Abdullah? Kenapa kau lakukan ini? Karena nanti akan berbahaya itu," kata Ustadz Khalid, mengutip perkataan keduanya.

Ustadz Khalid juga menekankan bahwa sifat manusia yang sulit melepas jabatan adalah hal yang sering ditemui. "Orang kalau sudah menjabat, sulit dia untuk mau lepas jabatannya," ujarnya.

Dalam sebuah hadis, Rasulullah ﷺ bersabda, "Nanti engkau akan begitu tamak pada kekuasaan. Namun kelak di hari kiamat, engkau akan benar-benar menyesal." (HR Bukhari: 7148). Hal ini menegaskan bahwa kekuasaan hanya sementara dan setiap pemegang jabatan akan dimintai pertanggungjawaban atas amanah yang diemban.

Ustadz Khalid juga menekankan pentingnya untuk menggunakan jabatan dengan amanah, dan ketika waktunya tiba, melepaskannya dengan hati yang lapang. "Jabatan bukan segalanya, yang abadi adalah amal dan ketakwaan," tutupnya.***