Panggilan dari Tanah Flobamorata untuk Fransiscus Go

Ichsan Sundawani
Mar 26, 2024

Foto: Fransiscus Go bertemu Raja Larantuka Don Martinus DVG di kawasan Istana Raja. Sumber: Fransiscus Go

Oleh: Sofa Nurdiyanti

Penulis

KOSADATA - Salah satu nama Calon Gubernur NTT yang menarik perhatian masyarakat, khususnya mahasiswa, tokoh masyarakat, dan masyarakat menengah bawah adalah Fransiscus Go. Pengusaha asal Kefamenanu, Timor Tengah Utara ini telah terbukti memiliki kepedulian mendalam terhadap tanah kelahirannya. Alumni Lemhanas Angkatan 49 ini juga telah berkiprah untuk masyarakat NTT jauh sebelum namanya santer disebut banyak pihak sebagai salah satu kandidat potensial Calon Gubernur NTT.

Frans Go melalui Yayasan Felix Maria Go (YFMG) yang didirikan untuk meneruskan keteladanan dan kiprah almarhum kedua orang tuanya telah memberi banyak karya tanpa sorot publisitas.

Kedua orang tuanya yang memiliki Toko 9 Jaya di Kefamenanu berhasil mendidik 15 anaknya menjadi pribadi sukses yang tetap menaruh perhatian kepada sesama. Berikut ini adalah 3 karakteristik Fransiscus Go yang menjadi alasan ia layak menjadi kandidat Calon Gubernur NTT yang bisa dipertimbangkan oleh masyarakat Flobamorata

Pribadi Religius

Ketua Kamajaya Business Club (KBC) Universitas Atma Jaya ini dikenal religius dan dekat dengan tokoh agama. Frans Go, begitu ia biasa disapa senantiasa mendukung kegiatan Gereja tanpa sepengetahuan orang lain.

Ia juga memiliki kedekatan dengan Uskup dari berbagai wilayah Keuskupan di Indonesia, seperti halnya Mgr. Dr. Robertus Rubiyatmoko, Uskup Keuskupan Agung Semarang, Uskup Keuskupan Sanggau, Mgr Valentinus Saeng C, Uskup Keuskupan Amboina Mgr. Seno Ngutra, Uskup Keuskupan Atambua, Mgr. Dr. Dominikus Saku, Pr dan sebagainya. Frans Go sering berdiskusi dengan para Uskup tentang kemanusiaan, pemerintahan, dan lain-lain.

Di samping itu, Frans Go selalu menyelenggarakan misa sebelum memulai sebuah kegiatan ataupun misa dalam peringatan kegiatan perusahaan. Berkat yang ia terima tak berhenti pada dirinya saja, ia terus berbagi sebagai wujud syukur kepada setiap orang yang membutuhkan.

Melalui YFMG, kiprah Frans Go terus memberikan arti bagi masyarakat NTT. Santunan ke panti asuhan, bakti sosial, dukungan kegiatan gereja, perbaikan rumah ibadah, dan sebagainya adalah sebagian kecil dari upaya Frans Go untuk berbagi berkat kepada sesama.

Apa pun kegiatan yang ia dukung bahkan tak pernah diucapkan atau dipublikasikan oleh dirinya sendiri. Dengan rendah hati, Frans Go terus berbuat dan mendukung kegiatan kegiataan keagamaan tanpa diketahui orang lain.

Founder GMT Property ini dikenal dekat tidak hanya di kalangan umat Katolik saja. Frans Go pun dikenal dekat tokoh agama Islam. Ia bisa berdiskusi dan terbuka dengan semua kalangan agama tanpa pandang bulu. B

ahkan pada perayaan Hari Raya Idulfitri pun, banyak masyarakat yang datang ke tempatnya untuk bersilaturahmi sehingga ia pun mengadakan open house. Hal ini membuktikan bahwa Frans Go merupakan pribadi yang penuh dengan toleransi dan penghargaan terhadap umat agama lain.

Berpengalaman

Sebagai lulusan dari dua kampus ternama, Frans Go memiliki gelar Sarjana Hukum dari Universitas Gadjah Mada dan Sarjana Teknik Sipil dari Universitas Atma Jaya. Dua ilmu tersebut memengaruhi perjalanan kariernya hingga dikenal sebagai pengusaha sukses di Jakarta.

Frans Go tidak hanya mendirikan usaha di bidang properti saja. Lini bisnisnya juga merambah ke bidang kesehatan, agrowisata, dan berbagai karya lain yang membuka lapangan kerja bagi ribuan orang yang bekerja di bawah naungan GMT Property Group.

Tangan dingin Frans Go dan kepekaannya dalam membaca peluang bisnis menjadikan berbagai usaha yang dibukanya maju pesat. Ia bisa menyulap lahan kosong seluas 3 hektare menjadi lahan agrowisata. Nara Kupu Village (NKV) yang merupakan integrasi dari kawasan pertanian, perkebunan, peternakan, dan perikanan yang dikenal sebagai tempat agrowisata. Kawasan ini menggerakkan ekonomi masyarakat sekitar yang diberdayakan dengan konsep ekonomi kerakyatan. 

Di NTT sendiri, karya Frans Go telah menggerakkan roda perekonomian masyarakat dengan pendirian Hypermart, Lippo Plaza Kupang, dan RS Siloam Hospital Kupang. Misi Frans Go untuk memajukan NTT dengan membuka lapangan kerja sebanyak-banyaknya terbukti telah menggerakkan roda perekonomian masyarakat Kupang lebih maju dari sebelumnya. 

Jejaring dan pengalamannya sebagai pengusaha menjadikan Frans Go memiliki visi kuat dalam membangun NTT. Rakyat cerdas dan ASN kuat disebutnya merupakan kunci dalam membangun NTT Sejahtera.

Ia paham peta permasalahan yang ada di lapangan. Demi mendengar dan berkomunikasi dengan masyarakat di lapangan, Frans Go melakukan safari ke seluruh Tanah NTT. Filantropi dan pemerhati pendidikan ini menjalin komunikasi dengan tokoh masyarakat setempat. 

Ikon Perubahan

Langkah Frans Go sebagai salah satu ikon perubahan bukanlah wacana semata. Sebagai pemerhati pendidikan, langkah Frans Go dalam meningkatkan sumber daya manusia melalui pendidikan telah banyak dirasakan manfaatnya.

Ia memberi beasiswa, mengadakan pelatihan vokasi, membentuk tim rajawali, menjadi orang tua asuh, dan sebagainya. Jejak Frans di dunia pendidikan tidak hanya sampai di situ, ia juga mendukung pembangunan sekolah, memberi bantuan buku, pelatihan kepada guru, dan sebagainya.

Frans memperhatikan seluruh aspek permasalahan yang ada di NTT. Sebagai pemerhati ketenagakerjaan, Frans Go menaruh perhatian penuh pada kasus perdagangan orang yang marak di NTT. Rendahnya tingkat pendidikan berimbas pada perekonomian masyarakat NTT.

Iming-iming penghasilan tinggi dalam waktu singkat tanpa syarat pendidikan tinggi telah menjebak banyak korban perdagangan orang di NTT. Demi mencegah perdagangan orang di NTT, Frans Go menginisiasi gerakan Bajaga (baku jaga) yang dijalankan oleh masyarakat setempat, utamanya pemuda milenial.

Bajaga bertujuan untuk saling menjaga warga masyarakat, utamanya bahaya perdagangan orang. Lini bajaga mulai dari lingkup RT dan RW untuk memastikan orang keluar-masuk lingkungan seperti halnya penjaga keamanan. Selain itu, bajaga juga melakukan sosialisasi kepada masyarakat tentang praktik perdagangan orang. Semboyan mari katong baku jaga menggelorakan semangat menjaga budaya, warga, dan ketertiban masyarakat NTT.

Fransiscus Go dinilai banyak kalangan sebagai sosok yang lengkap dalam mewujudkan NTT Sejahtera. Dukungan dari berbagai kalangan terus mengalir kepadanya. Deklarasi untuk mengusung Frans Go sebagai Calon Gubernur NTT seakan menjadi jawaban dari kerinduan masyarakat NTT terhadap sosok ideal pemimpin seperti Fransiscus Go.

“Jangan takut mengambil keputusan jika itu demi kebaikan. Takutlah dengan kegelisahan warga yang berada dalam kesulitan. Fokus kepada kerja nyata adalah tekad seorang pemimpin. Bukan menghabiskan energi untuk mencari pujian,” ucap Frans Go.

Kiranya tekad Frans Go untuk menjawab panggilan dari Tanah Flobamorata itulah yang sedang dinanti oleh banyak kalangan. Mereka menunggu Frans Go menyatakan sikap dalam bursa Calon Gubernur NTT.

Akankah dukungan dari berbagai kalangan dan relawan akan menjelma sebagai sebuah kenyataan dengan majunya Frans Go dalam Bursa Calon Gubernur? Mari berdoa sehingga panggilan dari Tanah Flobamorata itu sampai ke hati tulus seorang Fransiscus Go. Mari katong baku jaga!

Related Post

Post a Comment

Comments 0