Pj Gubernur Teguh menghadiri acara Silaturahmi MUI dan Ormas Islam se-DKI Jakarta. Foto: PPID Jakarta
KOSADATA - Penjabat (Pj.) Gubernur DKI Jakarta, Teguh Setyabudi mengajak seluruh elemen masyarakat, termasuk Majelis Ulama Indonesia (MUI) DKI Jakarta dan Organisasi Kemasyarakatan (Ormas) Islam se-DKI Jakarta lainnya untuk menjaga kerukunan agar situasi di Jakarta tetap kondusif selama rangkaian perhelatan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak pada 27 November 2024.
Hal itu dia ungkapkan saat menghadiri acara Silaturahmi MUI dan Ormas Islam lainnya, di Kantor Pengurus Wilayah Muhammadiyah, Salemba, Jakarta Pusat, pada Selasa (29/10/2024).
"Saya berharap, kita semua turut mendukung pelaksanaan Pilkada Serentak di DKI Jakarta. Masalah pilihan, silakan Bapak dan Ibu memilih sendiri pasangan calon yang tepat. Tetapi, saya mengajak, marilah kita bisa menjaga pelaksanaan Pilkada ini dapat berlangsung langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, adil, bermartabat, dan berintegritas. Sehingga, Kota Jakarta tetap damai, tenteram dan tertib," ujar PJ. Gubernur Teguh dalam keterangannya, Selasa (29/10/2024).
Menurutnya, Jakarta saat ini tengah bersiap untuk bertransformasi menjadi pusat perekonomian nasional dan kota global. Saat ini, tegasnya, Jakarta masih menjadi Daerah Khusus Ibu Kota (DKI) meski sudah ada Undang-undang Daerah Khusus Jakarta (DKJ).
"Jakarta masih berstatus DKI, meski Undang-Undang (UU) tentang DKJ sudah ada, tetapi aturan pelaksananya belum ada. Kendati demikian, Jakarta akan bertransformasi menjadi kota global," kata Pj. Gubernur Teguh.
Untuk itu, pihaknya mengajak berbagai organisasi kemasyarakatan dan kelembagaan, termasuk MUI dan ormas Islam, untuk berperan aktif dalam pembangunan Jakarta yang berkelanjutan di masa depan dalam mewujudkan Jakarta sebagai kota global.
"Untuk itu, MUI, ormas, dan seluruh elemen masyarakat harus bersiap menghadapi masa transisi ini," ucapnya.
Ia juga mengharapkan, MUI bersama jajaran ormas Islam di DKI Jakarta turut berpartisipasi dalam mendukung program-program strategis pemerintah, seperti penanganan stunting. Menurutnya, sinergi antara ulama dengan pemerintah harus terjalin dengan baik.
Karena, pemerintah tidak bisa menjalankan rencana program pembangunan tanpa melibatkan berbagai pihak, termasuk para ulama. Untuk itu, Pj. Gubernur Teguh menegaskan, tali silaturahmi dengan MUI dan jajaran ormas Islam harus terus terjaga.
"Saya sebagai Pj. Gubernur DKI Jakarta sangat bersyukur bisa hadir dalam acara silaturahmi dengan MUI dan jajaran ormas Islam se-DKI Jakarta. Tradisi silaturahmi yang baik ini harus terus dijalankan. Untuk silaturahmi selanjutnya bisa diadakan di Balai Kota Jakarta. Karena, saya senang mendengarkan masukan-masukan para ulama dalam menjalankan tugas saya," terangnya.
Sementara itu, Ketua Umum MUI DKI Jakarta K.H. Muhammad Faiz Syukron Makmun mengatakan, tradisi silaturahmi merupakan tradisi yang baik. Tradisi ini dapat mempererat kedekatan, kebersamaan, kesatuan, dan kekompakan antara pemerintah dengan ulama.
"Karena itu, saya mengharapkan kerja sama yang lebih baik lagi dengan Pemprov DKI Jakarta. Dengan demikian, jajaran Pemprov DKI Jakarta memiliki persepsi yang sama dengan kami bahwa pembangunan Kota Jakarta harus seimbang. Melalui sinergi yang semakin baik, mari kita menyejukkan dan memberi damai bagi Jakarta dan warganya," kata Faiz.
Turut hadir dalam acara tersebut, Wali Kota Administrasi Jakarta Pusat Dhany Sukma, jajaran pengurus MUI DKI Jakarta, serta para ulama dan pimpinan ormas Islam.***
Oseng-oseng Madun, Warung Betawi Sederhana, Terkenal se-Jagat Maya
KULINER Feb 25, 2023Filosofi Iket Sunda yang Penuh Makna
SENI BUDAYA Mar 03, 2024Melepas Penat di Situ Ciranca Majalengka, Sejuknya Kemurnian Air Pegunungan
DESTINASI Apr 04, 2025Tanpa Libatkan Demokrat dan PKS, Nasdem Tetapkan Cak Imin Jadi Cawapres Anies
POLITIK Aug 31, 2023
Comments 0