KOSADATA - Politikus Partai Demokrat, Rachland Nashidik membongkar cerita lama yang belum terungkap pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019 menjelang Pilpres 2024. Diungkap Rachland, Wakil Ketua Dewan Pembina Gerindra, Sandiaga Uno ternyata sempat mempunyai niatan untuk mencalonkan diri menjadi presiden di Pilpres 2019.
Melalui akun Twitter pribadinya, Rachland menceritakan bahwa ia mewakili Partai Demokrat sempat menghadiri pertemuan tertutup di sebuah hotel daerah Jakarta Selatan, menjelang pendaftaran capres-cawapres 2019. Pertemuan tersebut, kata dia, juga dihadiri oleh orang-orang yang mengaku sebagai perwakilan Sandiaga Uno.
"Isyu penting yang disampaikan dalam pertemuan adalah niat dan upaya Sandiaga menjadi Calon Presiden dari Partai Gerindra. Wah. Tentu ini info yang dahsyat. Bukankah komunikasi resmi partai selalu mengumandangkan Pak Prabowo sebagai Calon Presiden? Apa ini? Internal power struggle?," ujar Rachland melalui akun Twitternya @rachlannashidik dikutip Minggu (12/2/2023).
Rachland mengaku kaget dengan isu yang digulirkan dalam pertemuan tersebut. Kendati demikian, kata Rachland, Partai Demokrat enggan terlibat lebih dalam terkait dugaan adanya gejolak Partai Gerindra tersebut. Sebab, sepengetahuan Demokrat, Gerindra sudah santer akan mencalonkan Prabowo Subianto sebagai presiden di pilpres 2019.
"Kami hormati kedaulatan partai itu sendiri untuk menyelesaikan. Lagi pula, Sandiaga mau dongkel Prabowo? Wow. Kalaupun benar, purnawirawan Letnan Jenderal TNI Prabowo pasti tak akan tinggal diam," sambungnya.
Lebih lanjut, Rachland juga mengaku sempat dikonfirmasi soal sikap dan dukungan Partai Demokrat terhadap pencapresan Sandiaga Uno dalam pertemuan tersebut. Namun, saat itu Partai Demokrat memutuskan untuk menunggu keputusan resmi dari Partai Gerindra soal siapa tokoh yang akan dicapreskan.
"Ada perasaan tak enak pada hati kami saat ditanyakan kemungkinan dukungan pada rencana Sandiaga. Tentu saja, bekerjasama dengan Partai Gerindra selamanya akan kami sambut gembira. Tapi sampai ada keputusan resmi kepada siapa mandat partai diberikan, lebih baik kami pasif saja," bebernya.
Rencana pencapresan Sandiaga Uno pun batal. Kata Rachland, Sandiaga Uno sendiri yang meminta untuk mengubur rencana pencapresannya di 2019. Sebab, Partai Gerindra sudah bulat memutuskan untuk mengusung Prabowo Subianto sebagai capres di Pilpres 2019. Hal itu, Kat Rachland, diungkapkan sendiri oleh Sandiaga Uno.
"Pertemuan selanjutnya mungkin satu atau dua bulan kemudian. Sandiaga datang sendirian ke pertemuan makan malam itu. Kami duduk berempat. Tapi pertemuan berakhir cepat. Sandi minta cerita lama dikubur. 'Pak Prabowo sangat kuat. Apalagi setelah mendapat dukungan Pak SBY'," katanya.
Setelah itu, kata Rachland, Partai Gerindra kemudian mendeklarasikan bahwa mengusung Prabowo Subianto sebagai Calon Presiden di 2019. Adapun Sandiaga, menjadi Calon Wakil Presiden. Saat itu, partai koalisi akhirnya sepakat mencalonkan pasangan Prabowo Subianto - Sandiaga Uno di Pilpres 2019.
“Kok bisa? Padahal, mereka berdua kader dari partai yang sama. Kenapa partai anggota koalisi rela lepas haknya? Cuma Sandiaga yang tahu resepnya," sambungnya.
Rachland menyatakan bahwa Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengetahui detil soal skenario Partai Gerindra di Pilpres 2019. Sebab, kata Rachland, SBY mengantongi tulisan panjang penjelasan dari Prabowo.
"Pak Prabowo sendiri menulis surat yang panjang pada Pak SBY, menjelaskan alasan-alasan pribadinya mengapa ia terpaksa memilih Sandiaga. Pak SBY sampai hari ini menyimpan surat tersebut. Adapun Demokrat: pada pemilu 2019 bertahan dalam koalisi partai pengusung Prabowo-Sandi," pungkasnya.
Oseng-oseng Madun, Warung Betawi Sederhana, Terkenal se-Jagat Maya
KULINER Feb 25, 2023Sekjen PDIP Kembali Sindir PAN soal Isyarat Dukung Ganjar-Erick
POLITIK Mar 03, 2023Relawan Ganjar Pranowo Berikan Dukungan ke PDIP di Pilpres 2024
POLITIK Mar 09, 2023Tanpa Libatkan Demokrat dan PKS, Nasdem Tetapkan Cak Imin Jadi Cawapres Anies
POLITIK Aug 31, 2023
Comments 0