Undang Fransiscus Go, Besok SCU Gelar Seminar Bahas Strategi Pembangunan Berkelanjutan Bagi Maluku dan NTT

Ichsan Sundawani
Apr 29, 2024

Foto: SCU

KOSADATA - Soegijapranata Catholic University (SCU) akan menyelenggarakan seminar bertajuk "SCU for Indonesia: Exploring the Potentials of Remote, Border Areas, and Islands at Eastern Indonesia (Maluku & NTT) pada Selasa, (30/4) besok mulai pukul 13.00 WIB sampai selesai bertempat di Theater Thomas Aquinas, Kampus 1 SCU Bendan, Kecamatan Gajahmungkur, Semarang, Jawa Tengah.

Pada seminar tersebut, SCU mengundang Fransiscus Go yang merupakan salah satu investor untuk daerah Maluku dan Nusa Tenggara Timur (NTT), Fransiscus Go juga dikenal sebagai pemerhati pendidikan dan ketenagakerjaan yang fokus pada peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM).

Seminar itu juga akan turut dihadiri oleh sejumlah dosen SCU, berbagai lapisan masyarakat mulai dari akademisi, mahasiswa, media, serta lembaga swadaya masyarakat.

Mengingat Maluku dan NTT adalah wilayah yang kaya akan budaya lokal, tradisi, dan sumber daya alam, termasuk perikanan, kehutanan, dan potensi pariwisata, wilayah ini juga menghadapi tantangan besar, sehingga perlu dibahas bagaimana strategi pembangunan berkelanjutan bagi Maluku dan NTT.

Dalam hal ini, termasuk akses terbatas terhadap infrastruktur dan teknologi, kualitas pendidikan dan kesehatan yang rendah, ketimpangan ekonomi, serta potensi konflik sosial akibat pemanfaatan sumber daya yang tidak setara.

Seminar ini diharapkan dapat merefleksikan, mengeksplorasi, dan merumuskan langkah berkelanjutan dari peran SCU untuk daerah Indonesia Timur, khususnya Maluku dan NTT. Sejalan dengan itu, seminar ini juga bertujuan khusus untuk memberikan edukasi terkait beberapa hal, diantaranya; 

1. Exploring Social Culture & Technological Dynamic in Maluku & NTT.

2. Membuka Potensi Pembangunan di Sumba-Flores.

3. Conflict Early Warning & Early Response System for Maluku.

4. Penguatan Lembaga Adat Saniri dalam Rekonsiliasi Paska Konflik.

5. Konservasi Benda Budaya dan Simbol Adat di Ambon.

6. Audit Kompetensi Medis untuk Peningkatan Pelayanan Kesehatan di Kabupaten Malaka.

7. Pendidikan Vokasi untuk Anak Putus Sekolah di Tambolaka Sumba.

8. Pendampingan Psikologi untuk Pencegahan Kekerasan terhadap Anak di Sekolah di Kupang.

Kegiatan ini pun diharapkan dapat mengundang keterlibatan pemerintah daerah dan tokoh masyarakat dari Maluku, NTT, dan seluruh kabupaten/kota di Jawa Tengah serta Diaspora Maluku dan NTT baik dari dalam maupun luar negeri guna mendorong eksplorasi kekayaan budaya, sumber daya alam, serta potensi pembangunan ekonomi dan pariwisata di wilayah tersebut. 

SCU yang mempunyai Pusat Studi Daerah Tertinggal Perbatasan Kepulauan (DTPK) serta berfokus pada studi di daerah terpencil, kepulauan, dan perbatasan, bertujuan untuk melakukan studi komprehensif yang mempertimbangkan aspek ekonomi, budaya, sosial, dan lingkungan secara simultan.

Integrasi antara teknologi, budaya, sumber daya manusia, serta perlindungan dan penguatan institusi adat diharapkan dapat menjadi upaya sinergis dalam mengatasi tantangan dan memanfaatkan peluang yang ada.

SCU berkolaborasi erat dengan pemerintah daerah dan berbagai pemangku kepentingan lokal untuk merumuskan kebijakan dan program pembangunan yang berkelanjutan, memastikan bahwa langkah-langkah yang diambil tidak hanya efektif secara teknis tetapi juga responsif terhadap kebutuhan masyarakat.

Related Post

Post a Comment

Comments 0