KOSADATA - LSM Peduli Jakarta kembali mendatangi warga di Kalibaru, RW 15, Kec. Cilincing, Jakarta Utara. Kedatangan kali ini untuk membagikan paket makanan kepada sejumlah masyarakat di kawasan tersebut.
"Peduli Jakarta membagikan makanan siap saji kepada 17 siswa/siswi TK dan guru yang ada di Yayasan Pulung Pinasti, Jl. Manunggal VII, Kalibaru. Dan 31 kotak makanan siap saji lainnya dibagikan kepada masyarakat di wilayah RT 06/RW 15," ujar Eksekutif Direktur Peduli Jakarta, Melny Nova Katuuk, Selasa (21/2/2023).
"Makanan yang disajikan halal dan higienis serta mengandung nilai gizi yang cukup yang diperlukan seseorang. Bantuan sosial ini didampingi oleh Ketua Yayasan Pulung Pinasti, Ibu Lastri, dan Ketua RT 06, Ibu Mariani," sambungnya.
Nova menuturkan, kegiatan sosial tersebut merupakan bentuk nyata Peduli Jakarta untuk ikut mewujudkan kesejahteraan masyarakat miskin di DKI Jakarta. Dua menyatakan, pihaknya pun mengapresiasi komitmen Gubernur Heru Budi Hartanto dalam menyelesaikan persoalan kemiskinan di Jakarta.
"Seperti yang kita ketahui bahwa Gubernur Heru telah bekerja keras untuk menurunkan angka kemiskinan di DKI Jakarta. Maka beliau telah meminta seluruh Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) untuk segera mengimplementasikan kebijakan Pemprov DKI dalam penanggulangan kemiskinan," katanya.
Langkah Heru Respon Kemiskinan Jakarta
Terkait Kemiskinan di Jakarta, Gubernur DKI Heru Budi Hartono meminta seluruh jajaran terkait untuk melakukan pemutakhiran data. Selama satu bulan penuh, instruksi Heru pun ditindak lanjuti oleh berbagai instansi.
Antara lain data Pensasaran Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem (P3KE) dari BKKBN, Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) dari Dinas Sosial (Dinsos) DKI Jakarta dan pendataan bangunan, individu, dab keluarga (Carik) Jakarta.
"Satu bulan penuh jajaran Pemprov DKI Jakarta mendata mensinkronkan di dalam organisasi. Ada Dinsos, Disdik, BPS, Disdukcapil, terkait juga Diskominfotik. Nah sinkron terus, mensinkronkan data-data," kata Heru beberapa hari lalu.
Heru pun menegaskan, data yang diperoleh pihaknya sudah sesuai dengan nama dan alamat atau by name by address. Sehingga, lanjutnya, akan mempermudah intervensi pemerintah terhadap kemiskinan tersebut.
"Kalau itu mau dilakukan lokasinya di mana, itu bisa dilakukan bedah rumah, bedah kampung. Dan 3 juta itu di situ juga ada data stunting. Dan itu 3 juta by name by address," ungkapnya.
Data BPS Disoal
Seperti diketahui, sebelumnya Badan Pusat Statistik (BPS) DKI Jakarta menyampaikan adanya 0,89 persen atau sekitar 95ribu warga Jakarta masuk dalam kategori miskin ekstrem.
Sejumlah pihak pun mempertanyakan soal akurasi data yang disampaikan Kepala Bagian Umum BPS DKI, Suryana usai menghadiri rapat pimpinan di Balaikota DKI Jakarta beberapa waktu lalu.
Ketua Forum Warga Kota (FAKTA) Azas Tigor Nainggolan mendesak BPS Provinsi DKI Jakarta untuk segera mencabut pernyataan perihal adanya 95 ribuan warga miskin ekstrem itu.
Pasalnya, dari berbagai penelusuran yang dilakukan oleh LSM Peduli Jakarta belakangan ini tidak menunjukkan adanya masyarakat dengan pengeluaran Rp 11.633 per hari atau Rp.350ribu per bulan.
"Sayangnya situasi data yang tidak akurat seperti hasil penelitian BPS Jakarta ini masih menjadi momok dalam mengurangi angka kemiskinan. Untuk itu seharusnya BPS Jakarta mencabut hasil penelitian terdahulu dan melakukan lagi penelitian baru yang benar dan akurat," ujar Tigor.
Kelompok 3 Praktikan PLKJ 34 Cibegol Targetkan Cetak Buku Bersama di Tasikmalaya
Feb 25, 2023Kapolri Ajak Masyarakat Jadikan Momentum Ramadan untuk Berlomba Berbuat Kebaikan
Mar 23, 2023Selama Bulan Ramadan Pengguna Commuter Boleh Buka Puasa di KRL, Begini Aturannya
Mar 23, 2023Presiden Jokowi Dikirimi Surat Gegara SKK Migas Gunakan Pipa Clad dari Luar Negeri
Mar 23, 2023Libatkan 3000 orang, ASDP Dukung Program Padat Karya Kapal Perintis melalui TJSL
Mar 23, 2023
Comments 0