Foto: ist
KOSADATA — Di jantung dataran tinggi Solok, Sumatera Barat, ada sepasang danau yang seolah lahir dari dongeng lama: Danau Atas dan Danau Bawah. Dua cermin biru ini dikenal sebagai Danau Kembar Alahan Panjang, destinasi halal yang kian memikat wisatawan karena keindahan alamnya yang tenang, udara sejuk yang menggigit, dan legenda yang masih berbisik di antara kabut pagi.
Dari ketinggian 1.531 meter di atas permukaan laut, Danau Atas memantulkan langit seperti kaca bening. Permukaannya nyaris tanpa riak, hanya sesekali terganggu oleh sapuan angin lembah. Di tepiannya, pepohonan pinus dan semak gunung berbaris rapi, menambah kesan teduh dan sakral.
“Kalau pagi, kabut turun pelan-pelan dari bukit. Rasanya seperti dunia berhenti sebentar,” tutur Yusril, warga Nagari Alahan Panjang yang hobi memancing ikan di danau ini.
Beberapa ratus meter di bawahnya—tepatnya di ketinggian 1.462 mdpl—terhampar Danau Bawah. Dari puncak bukit setinggi 300 meter yang memisahkan keduanya, wisatawan bisa menyaksikan panorama unik: dua danau kembar berbeda ketinggian yang dipeluk oleh perbukitan hijau. Warna air Danau Bawah tampak lebih pekat, birunya dalam seperti menyimpan rahasia masa silam.
Masyarakat setempat percaya, kedua danau itu tercipta dari kisah dua saudara yang terpisah karena nasib. “Mereka berpisah dan menangis hingga air mata membentuk dua danau,” kata seorang pemandu wisata setempat. Legenda ini turun-temurun diwariskan, menjadi ruh yang menjaga sakralitas tempat itu.
Selain pesona mitos dan lanskapnya yang megah, Danau Kembar Alahan Panjang juga mengusung konsep wisata halal. Fasilitas ibadah tersedia di area sekitar, dan warung-warung kecil di tepi jalan menawarkan sajian tradisional Minang yang dijamin halal.
Udara di kawasan ini
Comments 0