UGM Raih Predikat Tertinggi Tata Kelola Kemahasiswaan, Ternyata Ini Rahasianya

KOSADATA — Universitas Gadjah Mada (UGM) kembali menegaskan dominasinya dalam tata kelola kemahasiswaan nasional. Kampus tersebut meraih predikat unggul pada penilaian Sistem Informasi Kinerja dan Tata Kelola Kemahasiswaan (SIMKATMAWA) 2025 yang diumumkan Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan, Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi. 

Penilaian dilakukan setelah verifikasi dokumen kemahasiswaan tahun 2024 yang mencakup kelembagaan, prestasi serta rekognisi non-lomba, hingga pelaksanaan berbagai program Direktorat Belmawa.

Direktur Kemahasiswaan UGM, Dr. Hempri Suyatna, menyebut capaian ini sebagai bukti konkret kokohnya ekosistem kemahasiswaan di kampus tersebut. Ia menilai penguatan proses, konsistensi pembinaan, dan keluaran berupa prestasi mahasiswa menjadi fondasi utama yang mengantar UGM pada perolehan predikat tertinggi.

“Ini bukti kinerja konkret teman-teman di Kemahasiswaan dalam mendorong ekosistem pengembangan mahasiswa yang baik,” ujar Hempri seperti dilansir laman resmi UGM, Jum'at, 28 November 2025.

Hempri menegaskan, keberhasilan itu tidak hadir tanpa dukungan fakultas dan keterlibatan aktif mahasiswa. Ia menyebut sinergi lintas unit sebagai kunci keberlanjutan capaian positif. Prestasi yang diraih mahasiswa, menurutnya, menjadi indikator meningkatnya kualitas ekosistem belajar di UGM. Sinkronisasi antara proses pembinaan dan hasil akhir turut memperkuat layanan kemahasiswaan kampus.

Predikat unggul tersebut mendorong UGM untuk terus memperbaiki sistem pembinaan. Respons cepat terhadap kebutuhan mahasiswa, perbaikan tata kelola, serta pembaruan sistem dokumentasi menjadi agenda prioritas. 

“Ini menjadi faktor bagi kami untuk terus berbenah, untuk terus mengembangkan diri,” kata Hempri.

UGM juga menargetkan ekosistem kemahasiswaan yang menghasilkan prestasi berkelanjutan. Program kewirausahaan, kepemimpinan, dan kreativitas terus diperkuat agar mahasiswa memiliki ruang aktualisasi yang lebih luas. Hempri menilai prestasi bukan sekadar hasil kompetisi, melainkan buah