Di Balik Perpanjangan Masa Jabatan Heru Budi Hartono

Oleh: Agustinus Tamtama Putra

Pengamat Kebijakan Publik GMT Institute

KOSADATA - Ibarat menata sebuah rumah, menempatkan perabotan sesuai dengan peruntukkannya, mengatur sehingga estetis dan membuat rumah menjadi senyaman mungkin, demikianlah kira-kira upaya penataan Jakarta. Bukan hanya rumah yang ditata, penghuninya pun biasanya dihimbau untuk menjaga kenyamanan, keamanan dan kebersihan sehingga rumah menjadi tempat terbaik untuk keluarga. 

Tata Kota DKI Jakarta Saat Ini 

Namun kadang keadaan semrawut dan tidak teratur menuntut upaya ekstra untuk dibereskan. Jakarta sebagai rumah bersama coba ditata saat ini oleh Heru Budi Hartono. Ini tentu bukan upaya yang mudah sebab lingkupnya begitu luas dan manusianya juga multikultural. Penataan dengan demikian bukan hanya spasial tetapi juga kultural.

Sejauh yang sudah diupayakan dan dapat disaksikan di lapangan, penataan spasial Jakarta mencakup banyak titik dan jenis. Mulai dari tata perairan guna antisipasi banjir, pengadaan Ruang Terbuka Hijau dengan optimalisasi ruang dan taman, hingga pembangunan berkelanjutan sarana transportasi publik yang mendukung mobilitas warga.

Penataan kota DKI tidak lain bagi kenyamanan, keamanan dan kemudahan manusia di dalamnya. Jika ini diteruskan akan sangat baik untuk Jakarta ke depannya. Kota akan sangat akomodatif dan ramah, tempat semua orang bisa berkembang secara maksimal.

Namun kiranya terlampau berat membebankan semuanya kepada pemerintah tanpa partisipasi aktif dari semua elemen yang ada. Rumah Jakarta dengan demikian dikondisikan dan ditatakelola pula oleh masyarakat yang pro aktif di dalamnya, yang punya sense of belonging, yang resah bila lingkungannya kotor, yang bekerjasama dengan pemerintah yang sudah berupaya menata Jakarta menjadi lebih baik.

Apakah Sudah Berjalan dengan Semestinya?

Inisiasi dan aksi penataan DKI Jakarta oleh Heru Budi Hartono