Di Balik Perpanjangan Masa Jabatan Heru Budi Hartono

Ichsan Sundawani
Oct 17, 2023

Agustinus Tamtama Putra, Foto: Ist

tidak kurang berseliweran di media semenjak menahkodai Jakarta setahun terakhir ini. Sekali lagi, tidak mudah untuk menata Jakarta.

Lebih mudah berdiam diri dan membiarkan Jakarta berjalan sebagaimana adanya entah bagaimana jadinya. Terlalu payah rasanya mengatur multi aspek Jakarta, namun membiarkannya juga bukanlah jalan semestinya. Di sini terletak peran penting pemerintah sebagai yang berwenang menata dan mengelola wilayah Jakarta.

Bukan karena semata-mata memang seharusnya pemerintah menata Jakarta, namun lebih dari itu kepiawaian dan kepandaian pemerintah menata Jakarta—dalam hal ini Heru Budi Hartono—adalah batu uji dari kapasitas dan kapabilitas pemimpin. Dengan lain perkataan, seorang pemimpin dan kebijakannya diuji bukan dari perkataannya saja, melainkan aksi konkret yang diupayakan untuk orang banyak. Sebut saja misalnya penataan sodetan Ciliwung yang sudah mangkrak selama bertahun-tahun kini menjadi sarana rekayasa air guna antisipasi banjir.

Penanaman pohon di taman dan ruang-ruang yang masih memungkinkan demi udara yang segar, lingkungan hijau dan sehat juga masif dilakukan oleh Heru Budi Hartono. Sejauh yang terpantau, upaya penataan Jakarta sudah berjalan dengan semestinya. Proses yang harus dilewati pasti nanti mendatangkan hasil.

Penataan Jakarta tidak pernah lepas dari manusia sebagai nilai yang tertinggi yang kepadanya kebijakan dan langkah-langkah pemerintah mengabdi. Terkait persoalan yang juga tak kunjung rampung semisal polusi dan kemacetan di Jakarta, alangkah baik melihatnya sebagai fenomena globalisasi yang lahir dari paham neo-liberalisme.

Selain sifatnya multi aspek dan bagai benang kusut, alangkah lebih baik tidak menyalahkan atau bergantung pada pemerintah. Bukan lepas tanggungjawab, melainkan konstelasi dari kompleksitas Jakarta yang perlu waktu untuk mengurai keruwetannya. 

Demi Jakarta yang Nyaman

Di era globalisasi sekarang ini, karakter modernitas ditandai dengan


1 2 3 4

Related Post

Post a Comment

Comments 0