Es Selendang Mayang, Minuman Khas Betawi yang Dilestarikan Pendatang

Ida Farida
Jan 12, 2025

Udin, warga asal Tegal berkeliling menjajakan es Selendang Mayang. Foto: kosadata

 KOSADATA - Es Selendang Mayang, minuman khas Betawi yang sudah jarang dijumpai di Jakarta, kini dilestarikan oleh Muhammad Amiruddin (53), warga Tegal yang telah berjualan es ini selama puluhan tahun. Meski bukan orang Betawi, Udin—sapaan akrabnya—mewarisi keterampilan membuat es Selendang Mayang dari seorang warga Betawi, almarhum Bang Mi’an. Kini, ia berkeliling menjual es Selendang Mayang di berbagai daerah di Ibukota, seperti Srengseng, Simpruk, hingga Cipulir.

 

Es Selendang Mayang dikenal sebagai minuman segar yang kaya warna dan rasa. Terdiri dari lapisan tepung kanji atau sagu aren yang kenyal, dipadukan dengan sirup gula merah, es batu, dan kuah santan, es ini mampu menghilangkan rasa haus dan panas dalam tubuh. Bentuk dan warna-warna lapisannya yang cerah seperti selendang penari menjadi asal mula nama "Selendang Mayang", dengan "Mayang" yang berarti kenyal dan manis.

 

Minuman ini telah ada sejak tahun 1940-an dan sering dijumpai di kampung-kampung Ibukota, namun kini hanya dapat ditemukan di beberapa pusat kebudayaan dan tempat wisata, seperti Kota Tua, Ragunan, dan Setu Babakan.

 

Untung Berlipat dari Menjual Es Selendang Mayang

 

Berjualan es Selendang Mayang memberikan keuntungan yang cukup besar bagi Udin. Dengan harga jual Rp 5000 per porsi, ia bisa meraih pendapatan bersih hingga Rp 150.000 per hari. Bahkan, saat ada pesanan dalam acara pernikahan, keuntungan yang didapat bisa mencapai jutaan rupiah. Modal yang dikeluarkan untuk membuat es ini relatif kecil, sekitar Rp 50.000 per hari.

 

Bersama dengan enam warga Tegal lainnya, Udin berjualan di wilayah yang berbeda-beda, membuktikan bahwa bisnis es Selendang Mayang masih memberikan peluang menguntungkan di


1 2

Related Post

Post a Comment

Comments 0