Foto: Net
“Saya hendak menyorot bahwa Jakarta sudah tidak seimbang secara ekologis. Ini menyangkut prinsip, bukan saling tuduh dan saling menyalahkan yang ujung-ujungnya tidak mendatangkan solusi sama sekali," sambungnya.
Tamtam menyebut bahwa Jakarta dalam keadaan darurat ekologi lantaran kurangnya kesadaran dari berbagai pihak. Menurutnya, udara yang pekat di Jakarta adalah apa yang tampak.
Di balik itu, kata Tamtam, polusi tersebut merupakan akumulasi dari kebiasaan-kebiasaan tidak sehat orang per orangan dan kelompok, dalam hal ini juga termasuk industri-industri yang mengeluarkan banyak energi dan panas.
"Bahwa bila diupayakan menggunakan kendaraan listrik, seberapa banyak itu bisa diupayakan? Juga bila masyarakat diminta untuk work from home, sampai kapan hal itu bisa terus dipertahankan? Menghadirkan Jakarta yang sehat dimulai dari kebiasaan yang sehat dari orang per orangan hingga ke institusi," ungkapnya.
Polusi Jakarta, kata Tamtam, ibarat asap dari kobaran api di dalam jiwa dan mentalitas manusia-manusia di dalamnya. Dia meyakini bahwa solusinya adalah perbaiki mentalitas dan revolusi di institusi dengan ketegasan dari pihak pemerintah.
"Usaha ini akan menjadi jalan Panjang dan tidak sekali jadi, namun kiranya urgen untuk dilakukan. WFH dan pengalihan moda transport pribadi ke transportasi publik, pengadaan kendaraan listrik dan upaya taktis lainnya tentu tidak dilarang dan kiranya tetap perlu," tandasnya.
"Akan tetapi itu tidak cukup. Sebagai upaya berkelanjutan demi keberimbangan ekologis, kesadaran akan pentingnya hidup sehat lintas pribadi dan ketaatan moral pelaku industry perlu ditumbuhkan," pungkasnya.
Oseng-oseng Madun, Warung Betawi Sederhana, Terkenal se-Jagat Maya
KULINER Feb 25, 2023Sekjen PDIP Kembali Sindir PAN soal Isyarat Dukung Ganjar-Erick
POLITIK Mar 03, 2023Relawan Ganjar Pranowo Berikan Dukungan ke PDIP di Pilpres 2024
POLITIK Mar 09, 2023Tanpa Libatkan Demokrat dan PKS, Nasdem Tetapkan Cak Imin Jadi Cawapres Anies
POLITIK Aug 31, 2023
Comments 0