Indonesia Dukung Program ICAO Turunkan Emisi CO2 dari Sektor Penerbangan

Dian Riski
Oct 10, 2024

Pertemuan 2024 ICAO Long-Term Global Aspirational Goal (LTAG) Stocktaking pada 7-10 Oktober 2024 di Kantor Pusat ICAO Montreal, Kanada. Foto dok Kemenhub

Peta jalan ini juga dibuat untuk memastikan kemandirian dan kedaulatan energi nasional dengan tetap berkomitmen terhadap kelestarian lingkungan, serta memposisikan Indonesia sebagai pemain kunci dalam upaya penurunan emisi penerbangan, dan menggerakkan kegiatan ekonomi nasional.

4. Implementasi SAF secara nasional akan dimulai dengan target campuran SAF sebanyak 1% mulai tahun 2027 dan akan ditingkatkan secara gradual dan proporsional hingga mencapai target jangka panjang sebesar 50% campuran SAF pada tahun 2060.

5. Pada fase awal (2027 – 2029), implementasi SAF di Indonesia akan difokuskan pada bandara internasional terbesar yaitu Bandara Soekarno-Hatta dan Bandara I Gusti Ngurah Rai.

“Selanjutnya peta jalan implementasi SAF terbaru ini akan satukan ke dalam dokumen "Indonesia’s Action Plan to Reduce Greenhouse Gas Emissions for Aviation Sector" yang diperbaharui pada akhir tahun 2024,” ucapnya.

Pada pertemuan tersebut, Indonesia menyampaikan bahwa telah berkontribusi dalam pemberian asistensi teknis kepada Timor Leste untuk menyusun SAP dalam kerangka kerja sama “ICAO State Action Plan Buddy Programme”sebagai pelaksanaan “No Country Left Behind”.

Adapun Nota Kesepahaman antara Indonesia dan Timor-Leste telah ditandangani pada bulan Juli 2024 dan berlaku hingga 3 tahun.

“Kami berterima kasih kepada seluruh Kementerian dan stakeholders terkait lainnya dalam membantu upaya penurunan emisi CO2 dari sektor penerbangan dan di saat yang sama membangun kedaulatan energi nasional,” ujar Teguh.


1 2

Related Post

Post a Comment

Comments 0