IndonesianaTV Jadi Wadah Lahirnya Karya Idealis dan Berkualitas

Dian Riski
Jan 23, 2023

KOSADATA - Kanal Indonesiana diluncurkan Menteri Pendidikan, kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Anwar Makarim, pada 3 September 2021 sebagai Merdeka Belajar episode ke-13: Merdeka Berbudaya dengan Kanal Indonesiana.

Kanal Indonesiana yang juga dikenal sebagai platform digital Indonesiana.tv sedari peluncurannya diharapkan mampu menjadi media ekspresi, pustaka, dan promosi Indonesia sekaligus wadah pegiat seni budaya menampilkan karyanya sehingga dikenal luas.

“Kanal ini bisa menjadi jembatan bagi pelaku budaya yang mungkin belum terlalu dikenal luas dan bagi yang sudah sukses, dapat menjadi wadah karya-karya yang mungkin tidak biasa ditayangkan oleh kanal-kanal lain,” tutur Mendikbudristek, di Jakarta (23/1/2023).

Nadiem memaparkan, Kanal Indonesiana dirancang dengan semangat kolaborasi bahwa para pelaku budaya dapat berpartisipasi sebanyak-banyaknya guna memperkaya kontennya. 

Sutradara kenamaan Indonesia, Nia Dinata mengungkapkan, kehadiran Kanal Indonesiana memang tepat sebab negara-negara maju lainnya juga telah mempunyai layanan seni budaya yang terbuka untuk publik.

Menurut Nia, perkembangan zaman serba digital serta perubahan bentuk media baru (dalam jaringan) saat ini memang sudah waktunya kehadiran kanal Indonesiana, apalagi memudahkan generasi muda mengetahui budaya Indonesia namun enggan menonton tayangan televisi.

“Jadi kalau kanal Indonesiana ini dibuat negara, maka artinya seluruh program, konten, dibiayai oleh negara. Negara sudah seharusnya mempunyai sistem program dan indeks penilaian yang memang mengajak sineas untuk konsentrasi pada budaya dan membangun rasa bangga terhadap warisan nasional,” ujar Nia.

Dengan begitu, Nia melanjutkan, para sineas maupun kreator film di Indonesia akan merasa bebas berekpresi tanpa terbebani biaya produksi, rasa cemas laku atau tidak di pasaran, sehingga akhirnya tercipta karya idealis, potensial, harmonis, serta berkualitas.

“Kanal Indonesiana menjadi tolak ukur pekerja kreatif (seni budaya) supaya tidak


1 2

Related Post

Post a Comment

Comments 0