Ingrid Kansil Dukung Presiden Prabowo Batasi Akses Media Sosial untuk Anak-anak

Joeang Elkamali
Jan 14, 2025

Presenter dan artis peran Ingrid Kansil. Foto: IG Ingrid Kansil

KOSADATA - Presenter dan artis peran Ingrid Kansil mendukung rencana pembatasan akses media sosial (medsos) untuk anak-anak yang tengah dipertimbangkan oleh pemerintah Indonesia. Melalui akun instagramnya, Ingrid menyatakan bahwa kebijakan tersebut merupakan langkah penting dalam menciptakan lingkungan digital yang aman bagi anak-anak Indonesia.

Menurut istri politisi Partai Demokrat Syarief Hasan ini, pembatasan usia untuk mengakses media sosial sangat penting untuk mengurangi paparan konten negatif yang berisiko berdampak buruk pada perkembangan mental dan psikologis anak-anak.

Ia juga menekankan pentingnya perlindungan terhadap generasi muda dari potensi risiko dunia maya yang dapat memengaruhi mereka secara negatif.

"Alhamdulillah, pemerintah RI bakal mengeluarkan aturan terkait wacana pengaturan batas usia mengakses media sosial. Aturan ini diambil sebagai langkah penting untuk melindungi anak-anak Indonesia dari dampak buruk internet dan media sosial," tulis Ingrid dalam unggahannya, Selasa (14/1/2025).

Ia juga menambahkan bahwa pembatasan usia ini perlu diimbangi dengan edukasi literasi digital agar anak-anak dapat dibimbing untuk menggunakan teknologi secara bijak. Ingrid Kansil memberikan apresiasi kepada Presiden RI Prabowo Subianto yang tengah berupaya menciptakan kebijakan ini.

Sebelumnya, Plt Direktur Jenderal Komunikasi Publik dan Media Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi), Molly Prabawaty, menyampaikan bahwa pihaknya sedang mengkaji regulasi terkait pembatasan usia untuk akses media sosial di Indonesia. Menurutnya, pemerintah tengah mencari pendekatan yang paling sesuai dengan konteks budaya Indonesia, menyusul diberlakukannya kebijakan serupa di Australia.

Molly juga memastikan bahwa pemerintah sangat serius dalam melindungi anak-anak dari dampak negatif dunia maya, meskipun rincian konkret mengenai kebijakan ini masih dalam proses penyusunan. "Karena budaya Indonesia dan Australia tentu berbeda,


1 2
Post a Comment

Comments 0