Ini Filosofi Kain Tenun di Berbagai Daerah, dari Bernuansa Magis hingga Simbol Kekuatan

Ida Farida
Sep 11, 2024

Tenun Sikka sering dimaknai sebagai persatuan antara pemerintah dan masyarakat. Foto: Pemkab Sikka

 

KOSADATA-Indonesia adalah negara yang kaya akan kebudayaannya. Ada berbagai warisan budaya yang tersebar di seluruh Indonesia, salah satunya ialah wastra nusantara.

 

Berbicara terkait wastra, mungkin sebagian besar orang akan langsung merujuk pada kain batik, padahal wastra nusantara tidak hanya batik. Ada berbagai jenis wastra nusantara yang berkembang di Indonesia, misalnya kain tenun.

 

Menukil laman Ditjen Vokasi Kemendikbudristek, kain tenun adalah kerajinan tangan yang terbuat dari susunan benang yang dibuat dengan teknik tenun. Di Indonesia terdapat berbagai ragam motif tenun yang merepresentasikan daerah asal tenun tersebut. Tentunya setiap ragam tersebut memiliki makna filosofi yang dalam. Berikut ini guru Konsentrasi Keahlian Kriya Kreatif Batik dan Tekstil SMKN 4 Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), Yanti Elik, akan membagikan informasi tentang enam ragam tenun nusantara beserta makna filosofisnya.

 

1.           Tenun Gringsing

Tenun gringsing adalah kain tenun yang berasal dari Bali. Kata gringsing sendiri berasal dari dua kata, gring yang bermakna sakit dan sing yang bermakna tidak. Gringsing adalah salah satu tenun yang dibuat menggunakan teknik dobel ikat. Motifnya memiliki makna magis dan biasa digunakan dalam ritual keagamaan yang bertujuan untuk mengusir roh jahat dan memberikan perlindungan.

 

2.           Tenun Sikka

Motif tenun Sikka merupakan motif tenun yang berasal dari suku Sikka, Flores, NTT. Pada umumnya, motif ini memiliki motif geometris yang terinspirasi dari alam seperti daun, bunga, atau simbol-simbol mitologi lokal. Tenun sikka sering digunakan dalam upacara adat atau upacara keagamaan. Makna dari motif ini


1 2 3

Related Post

Post a Comment

Comments 0