Jalur Sepeda Dibawa ke Ombudsman, Jakarta Barometer: Keliru Sejak Era Anies

Yan Aminah
Feb 22, 2024

Pemprov DKI Jakarta didorong mengevaluasi jalur sepeda yang telah dibangun di jalanan Jakarta. Foto: FB Dinas Perhubungan DKI Jakarta

KOSADATA - Inisiator Jakarta Barometer, Jim Lomen Sihombing menilai persoalan pembangunan jalur sepeda mesti ditinjau dari pertama kali dilakukan pada masa Anies Baswedan menjabat Gubernur DKI Jakarta. Menurutnya, kebijakan Anies terkait jalur sepeda kala itu kurang tepat.

Jim menjelaskan, jalur khusus sepeda yang saat ini membentang dijalan – jalan Protokol DKI Jakarta telah beralih fungsi. Misalnya, lanjut Jim, pada jam tertentu Jalur sepeda tersebut digunakan pengendara motor untuk melawan arah.

"Ini sering terjadi karena jalur khusus tersebut hampir tidak digunakan, bahkan sering terlihat jalur sepeda tersebut digunakan sebagai tempat parkir kendaraan. Pengguna sepeda di DKI Jakarta setelah diberi perhatian khusus saat ini, rupanya tidak menambah jumlah pengguna sepeda semakin signifikan," ujar Jim dalam keterangannya, Kamis (22/2/2024).

Jim menuturkan, kebijakan Anies untuk membangun Jalur sepeda tersebut alasan utamanya adalah untuk mengurangi polusi udara di Ibu Kota Jakarta yang angkanya sangat memprihatinkan. Meskipun, kata Jim, solusi menekan polusi udara sebaiknya ditekankan pada optimalisasi penggunaan transportasi publik seperti yang sedang digencarkan Pemerintah Provinsi DKI.

"Pemprov DKI Jakarta saat itu terus menggalakan masyarakat untuk menggunakan Transportasi publik seperti Transjakarta dan JakLingko serta meninggalkan transportasi pribadi," ungkapnya.

Menurut Jim, kebijakan membangun jalur khusus pengguna sepeda untuk mendorong masyarakat menjadikan sepeda menjadi moda transportasi pilihan lain dalam beraktivitas sehari hari. Sejurus dalam keputusan tersebut, lanjutnya, kebijakan itu dalam perjalanan nya tidak banyak bermanfaat, tidak tepat sasaran dan pengguna jalur sepeda juga tidak bertambah.

"Kebijakan yang dibuat Anies tersebut meskipun diklaim untuk mengurangi


1 2

Related Post

Post a Comment

Comments 0