Ciri ketiga, adalah jahiliyah dalam aspek kebudayaan (tabbarujal jahiliyah). Alquran menegaskan dalam Surat Al-Ahzab ayat 33.
Ciri keempat, adalah jahiliyah dalam psikologis dan kepribadian manusia yang arogan (hammiyatal jahiliyah). Alquran menjelaskan dalam Surat Al-Fath ayat 26.
“Ini masalah psikologis kepribadian manusia yang sudah terdistorsi, rusak. Bangunan kepribadian ini rusak. Ada yang disebut dengan rasialisme, fanatisme, dan lain-lain, orang bisa saling merendahkan hanya karena berbeda kelompok, orientasi politik dan perbedaan apapun,†imbuhnya.
Untuk mengatasi empat ciri Muhammadiyah ini, Muhammadiyah menurut Fathurrahman telah memiliki pedoman, yakni Pedoman Hidup Islami Warga Muhammadiyah (PHIWM).
“Maka kalau kita Muhammadiyah ingin memajukan Kalimantan ini, kita harus siap hijrah, move on dari tradisi jahiliyah epistemologis dan cara berpikir menuju tradisi ilmu dan tauhid. Dari tradisi hukum yg anti kemanusiaan dan anti Tuhan, kita harus berani menegakkan al hukmul ilahi. Hukum manusia sehebat apapun, dia tetap produk manusia, kalau tidak dibimbing wahyu dia akan menyengsarakan kehidupan kita. Dan kejahiliyahan budaya, kita harus berani menggantinya dengan al akhlak Islamiyah,†tutupnya. ***
Oseng-oseng Madun, Warung Betawi Sederhana, Terkenal se-Jagat Maya
KULINER Feb 25, 2023Sekjen PDIP Kembali Sindir PAN soal Isyarat Dukung Ganjar-Erick
POLITIK Mar 03, 2023Relawan Ganjar Pranowo Berikan Dukungan ke PDIP di Pilpres 2024
POLITIK Mar 09, 2023Tanpa Libatkan Demokrat dan PKS, Nasdem Tetapkan Cak Imin Jadi Cawapres Anies
POLITIK Aug 31, 2023
Comments 0