Mahasiswa Top Jadi Patriot! Ribuan Talenta Siap Bangun Desa di Era Prabowo

Yan Aminah
Jun 26, 2025

Menteri Transmigrasi, Iftitah Sulaiman memberikan pengarahan soal Transmigrasi Patriot. Foto: dok. kementerian transmigrasi

KOSADATA – Pemerintah melalui Kementerian Transmigrasi meluncurkan program Transmigrasi Patriot sebagai bagian dari akselerasi transformasi kawasan transmigrasi di masa pemerintahan Presiden Prabowo Subianto. 

 

Program ini mengerahkan 2.000 mahasiswa dan alumni unggulan dari tujuh perguruan tinggi ternama untuk terjun langsung membangun 154 kawasan transmigrasi dari Aceh hingga Papua.

 

Menteri Transmigrasi, Iftitah Sulaiman, dalam pernyataan resminya, mengatakan bahwa program ini tidak hanya menjadi wahana belajar bagi mahasiswa, tetapi juga ruang pengabdian nyata terhadap pembangunan desa. 

 

“Tim Ekspedisi Patriot adalah bentuk nyata kolaborasi antara dunia pendidikan dan pemerintah dalam mengakselerasi transformasi transmigrasi yang berbasis potensi lokal,” ujar Iftitah.

 

Mengusung slogan “Patriot Berkarya, Bangsa Berjaya”, Transmigrasi Patriot melibatkan mahasiswa, alumni, dan akademisi dari Universitas Indonesia (UI), IPB University (IPB), Institut Teknologi Bandung (ITB), Universitas Gadjah Mada (UGM), Universitas Diponegoro (Undip), Universitas Padjadjaran (Unpad), dan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS).

 

Sejak pendaftaran dibuka awal Juni 2025, program ini mendapat respons besar dari dunia akademik. Kementerian mencatat animo pendaftar mencapai 148 persen dari target awal. Pendaftaran ditutup pada 25 Juni 2025 pukul 23.59 WIB.

 

Para peserta akan menjalani proses seleksi sebelum dikirim ke lokasi penugasan. Di sana, mereka bertugas memetakan potensi lokal, merancang investasi dan desain ekosistem industrialisasi berbasis kawasan transmigrasi, serta menyusun kebijakan transpolitan sebagai acuan pembangunan nasional.

 

Selain itu, mereka akan menerima pelatihan vokasi, pendampingan usaha, hingga sertifikasi kompetensi untuk mendorong penguatan kapasitas sumber daya manusia lokal.

 

Direktur Jenderal Pengembangan Ekonomi dan Pemberdayaan Masyarakat Transmigrasi, Velix V. Wanggai, menyambut


1 2

Related Post

Post a Comment

Comments 0