Menteri Iftitah Buka Pintu Investasi untuk Kawasan Ekonomi Baru

Abdillah Balfast
Jun 12, 2025

Menteri Iftitah saat berbicara di International Conference on Infrastructure 2025. Foto: dok. Kementerian Transmigrasi

KOSADATA – Kementerian Transmigrasi membuka peluang investasi seluas-luasnya bagi pelaku usaha dalam dan luar negeri untuk bergabung dalam konsep baru transmigrasi yang berorientasi pada pembangunan kawasan ekonomi berbasis kesejahteraan rakyat. 

 

Inisiatif ini menjadi bagian dari upaya Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto untuk mendorong pertumbuhan ekonomi nasional hingga delapan persen.

 

"Transmigrasi saat ini tak hanya sekadar memindahkan penduduk, tapi bagaimana menciptakan kawasan ekonomi baru sehingga mampu mengubah status sosial masyarakat menjadi meningkat dan sejahtera," ujar Menteri Transmigrasi, M. Ifititah Sulaiman Suryanagara dalam keterangannya, Kamis, 12 Juni 2025.

 

Dalam forum International Conference on Infrastructure (ICI) 2025, Iftitah mengajak investor dan komunitas global untuk terlibat dalam transformasi model transmigrasi. 

 

"Kami membuka ruang kolaborasi. Kami tidak hanya mengundang investor untuk mencari keuntungan, tapi juga untuk menjadi mitra dalam membangun masa depan," katanya.

 

Pemerintah menargetkan pertumbuhan ekonomi hingga delapan persen pada masa kepemimpinan Prabowo. Menurut Iftitah, transmigrasi menjadi salah satu motor penggerak utama dalam misi besar tersebut.

 

Sebagai langkah konkret, Kementerian Transmigrasi telah menurunkan 2.000 Tim Ekspedisi Patriot guna meneliti dan memetakan potensi unggulan di berbagai kawasan transmigrasi. 

 

Tim ini bertugas menggali potensi sektor-sektor ekonomi rakyat agar kawasan transmigrasi tumbuh sebagai pusat ekonomi baru yang berkelanjutan.

 

“Inilah masa depan transmigrasi. Kami melibatkan pemikir dan peneliti terbaik dari dalam dan luar negeri untuk memetakan potensi di tiap wilayah,” ucap Iftitah.

 

Salah satu kisah sukses transmigrasi datang dari Lukman, warga asal Purworejo yang pernah menjadi relawan bencana gempa Palu. Kini, ia sukses membina petani kopi di Kawasan Transmigrasi Palolo, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, dengan omzet mencapai Rp13 juta per bulan. 

 

"Ini bukti bahwa transmigrasi


1 2

Related Post

Post a Comment

Comments 0