Masalah Logistik Kompleks, SCI Tingkatkan SDM

Dian Riski
Mar 07, 2024

CEO SCI Setijadi. Foto dok SCI

KOSADATA - Berbagai persoalan terkait logistik di Indonesia terus muncul dan juga terjadi berulang selama ini. Beberapa persoalan logistik itu menguat dalam beberapa waktu ini seperti kenaikan harga beberapa komoditas pokok termasuk beras.

Badan Pusat Statistik (BPS), misalnya, mencatat harga beras pada Februari 2024 naik 19,28 persen secara tahunan menembus Rp15.157 per kg yang merupakan harga tertinggi dalam sejarah Indonesia.

Padahal, Indonesia merupakan negara agraris yang mempunyai potensi berbagai komoditas pertanian dan perkebunan yang sangat baik dengan ketersediaan lahan dan iklim yang sangat mendukung.

Permasalahan sektor logistik di Indonesia juga bisa dilihat dari biaya logistik yang tinggi. Kementerian PPN/Kepala Bappenas, biaya logistik nasional (domestik) Indonesia sebesar 14,1% terhadap harga barang, sedangkan biaya logistik ekspor sebesar 8,98% terhadap harga barang.

CEO Supply Chain Indonesia (SCI) Setijadi mengatakan logistik merupakan bidang yang bersifat multisektoral, multidimensional, dan multistakeolders, sehingga persoalan-persoalan logistik menjadi sangat kompleks.

"Selain menghadapi biaya logistik yang tinggi, berbagai sektor industri di Indonesia terkendala persoalan kompetensi, proses, dan teknologi dalam bidang logistik," ujarnya, kepada Kosadata, Kamis (6/3/2024).

Untuk mengatasi berbagai persoalan itu diperlukan SDM yang kompeten dalam bidang logistik dan sebagai salah satu upaya peningkatan kompetensinya, SCI terus mengembangkan program-program pelatihan bidang logistik. 

Beberapa topik pelatihan adalah Logistics Management, Supply Chain Management (SCM), Inventory Management, Transportation Management, dan Cold Chain Logistics, yang diadakan secara offline maupun online melalui platform “ruanglogistik.id“.

Dalam waktu dekat, SCI akan menyelenggarakan Program e-Training & e-Certification "Basic Logistics" pada


1 2

Related Post

Post a Comment

Comments 0