Foto: Pixabay
Sementara itu, pemerintah Indonesia melalui Kementerian Agama (Kemenag) telah menggabungkan kedua metode ini dalam praktik penentuan awal puasa Ramadhan. Menurut Fatwa MUI Nomor 2 Tahun 2004, baik metode rukyatul hilal maupun hisab diterima untuk penentuan waktu-waktu ibadah, termasuk puasa Ramadhan, Syawal, dan Zulhijah.
Bulan Ramadhan yang penuh berkah ini bukan hanya sebagai waktu untuk berpuasa, tetapi juga untuk memperbanyak amal ibadah, seperti Zakat Fitrah. Selain sebagai penyempurna ibadah puasa, Zakat Fitrah menjadi pilar keseimbangan sosial dan membuka pintu rezeki. Dengan menjalankan ibadah ini, umat Islam berharap dapat meraih keberkahan dan meningkatkan rasa syukur atas segala nikmat yang diberikan Allah SWT.
Semoga dengan pemahaman yang baik mengenai kedua metode penentuan awal Ramadhan ini, umat Islam dapat menjalankan ibadah puasa dengan penuh keikhlasan dan kesungguhan.***
Oseng-oseng Madun, Warung Betawi Sederhana, Terkenal se-Jagat Maya
KULINER Feb 25, 2023Sekjen PDIP Kembali Sindir PAN soal Isyarat Dukung Ganjar-Erick
POLITIK Mar 03, 2023Relawan Ganjar Pranowo Berikan Dukungan ke PDIP di Pilpres 2024
POLITIK Mar 09, 2023Tanpa Libatkan Demokrat dan PKS, Nasdem Tetapkan Cak Imin Jadi Cawapres Anies
POLITIK Aug 31, 2023
Comments 0