Hal ini diperlukan untuk mendukung visi misi Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) dalam mewujudkan Indonesia Maju yang berdaulat, mandiri, dan berkepribadian melalui terciptanya Pelajar Pancasila yang bernalar kritis, kreatif, mandiri, beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan berakhlak mulia, bergotong royong, dan berkebhinekaan global.
"Guru-guru baru adalah guru-guru yang bisa berinovasi terhadap kebutuhan peserta didiknya dan mencari solusi untuk pemecahan masalah-masalah di sekolahnya. Kami bisa melihat di sekolah kondisinya seperti apa, anak-anak didik kita bagaimana, mereka berbeda satu dengan yang lain, sehingga Bapak Ibu Guru lulusan PPG bisa mengimplementasikan Pembelajaran Berdiferensiasi," ujar Nunuk dilansir laman resmi UPI, Rabu (1/3/2023).
Untuk itu, harapnya, semua guru baru lulusan PPG melakukan perubahan. Baik perubahan dalam mindset-nya agar bisa mencetak Pelajar Pancasila yang berkarakter.
" Kalau kita lihat visi yang seperti itu, maka kebijakan yang sekarang diimplementasikan sudah masuk ke epidose 22, sebentar lagi epidose 23 adalah Merdeka Belajar,” ungkapnya.
Dalam mencetak Pelajar Pancasila, katanya, guru baru harus melihat pengembangan karakter. Sehingga, katanya, guru baru harus melakukan banyak sekali penyesuaian yang sudah ada sebelumnya.
“Penyesuaian ini dapat dicapai melalui perbaikan pada infrastruktur dan teknologi; kemudian kebijakan, prosedur, dan pendanaan; kepemimpinan, masyarakat, dan budaya; serta kurikulum, pedagogi dan asesmennya,” imbuhnya.
Dikatakan Nunuk, Indonesia perlu segera melakukan perubahan dengan mencetak Pelajar Pancasila yang terukur. Oleh karena itu, lanjutnya, Program Pendidikan Profesi Guru (PPG) diyakini akan meningkatkan kualitas guru dengan ilmu yang berkualitas.
"Di Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan sendiri, kerangka utama transformasi yang diejawantahkan dalam semua program kita adalah disebut dengan Kerangka Utama Transformasi GTK (Guru dan Tenaga Kependidikan)," ucapnya.
Menurutnya, PPG ini adalah pilar yang kedua dari transformasi yang menjadi penyangga pelajar Pancasila. Dalam hal ini, pihaknya juga mulai gencar membuat program lain, seperti Pendidikan Guru Penggerak (PGP), Balai Guru Penggerak (BGP) Program Organisasi Penggerak (POP) yang salah satu tujuannya untuk mewujudkan perubahan atau transformasi tata kelola SDM Guru dan Tenaga Kependidikan.
"Objektif Utama kita adalah Pelajar Pancasila, yaitu perwujudan pelajar Indonesia sebagai pelajar sepanjang hayat yang memiliki kompetensi global dan berperilaku sesuai dengan nilai-nilai Pancasila. Pengembangan SDM unggul harus bersifat holistik dan tidak terfokus kepada kemampuan kognitif saja," jelasnya.
“Pelajar Pancasila indikatornya adalah beriman, bertaqwa kepada Tuhan YME, dan berakhlak mulia, mandiri, bernalar kritis, kebhinekaan global, gotong royong dan kreatif,” tambahnya.***
Kelompok 3 Praktikan PLKJ 34 Cibegol Targetkan Cetak Buku Bersama di Tasikmalaya
Feb 25, 2023Kapolri Ajak Masyarakat Jadikan Momentum Ramadan untuk Berlomba Berbuat Kebaikan
Mar 23, 2023Selama Bulan Ramadan Pengguna Commuter Boleh Buka Puasa di KRL, Begini Aturannya
Mar 23, 2023Presiden Jokowi Dikirimi Surat Gegara SKK Migas Gunakan Pipa Clad dari Luar Negeri
Mar 23, 2023Libatkan 3000 orang, ASDP Dukung Program Padat Karya Kapal Perintis melalui TJSL
Mar 23, 2023
Comments 0