Sejumlah anggota IHC kunjungi Pulau Onrust. Foto: ist
Pulau Onrust, di abad ke-17, pernah menjadi pusat galangan kapal VOC. Ia juga menjadi benteng pertahanan dan tempat karantina haji. Sementara Pulau Cipir, atau Kuipir, dikenal sebagai tempat rumah sakit militer dan sanatorium pada masa kolonial. Kini, kedua pulau ini bertransformasi menjadi ruang belajar sejarah di alam terbuka.
“Saat berada di sini, kita menyadari bahwa Jakarta tidak hanya tentang gedung pencakar langit dan hiruk-pikuk kota. Ada lapisan sejarah yang dalam yang bisa kita rasakan langsung di tempat ini,” imbuh Miklos.
Kunjungan IHS ini juga didukung oleh Suku Dinas Kebudayaan Kepulauan Seribu. Untuk menyambut para tamu, digelar tarian tradisional yang memperkaya nuansa kebudayaan dalam perjalanan sejarah ini.
Mis Ari menambahkan bahwa melalui kunjungan ini, IHS diharapkan dapat membantu mempromosikan cagar budaya di Kepulauan Seribu ke khalayak yang lebih luas. “Kami berharap, makin banyak yang tertarik datang dan memahami pentingnya pelestarian sejarah ini.”
Pulau Onrust dan Cipir seolah menyuguhkan rekam jejak masa lalu yang dapat disentuh. Melalui kunjungan seperti ini, sejarah bukan lagi sekadar narasi, melainkan pengalaman nyata—sebuah perjalanan menyelami akar bangsa dan perjuangan dalam mengusir penjajahan dari tanah air.***
Oseng-oseng Madun, Warung Betawi Sederhana, Terkenal se-Jagat Maya
KULINER Feb 25, 2023Sekjen PDIP Kembali Sindir PAN soal Isyarat Dukung Ganjar-Erick
POLITIK Mar 03, 2023Relawan Ganjar Pranowo Berikan Dukungan ke PDIP di Pilpres 2024
POLITIK Mar 09, 2023Tanpa Libatkan Demokrat dan PKS, Nasdem Tetapkan Cak Imin Jadi Cawapres Anies
POLITIK Aug 31, 2023
Comments 0