Nasib Perempuan Flobamora Dalam Semangat Hari Kartini

Ichsan Sundawani
Apr 21, 2024

Foto: Net

laki-laki.

Dengan kearifan spiritual dan adat budaya itu, ada harapan dan pegangan hakiki bahwa hak perempuan sungguh dihormati dan dijamin dalam kehidupan sehari-hari. Perempuan mendapat jaminan keadilan hakiki dalam perkataan dan perbuatan di tengah keluarga, komunitas dan masyarakat. 

Pertanyaannya, bagaimana dengan fakta kasus stunting anak, angka kasus KDRT, kasus kekerasaan seks dan perdagangan pekerja perempuan terus semarak di NTT?

Bagaimana fakta tingginya kematian buruh migran yang umumnya perempuan di NTT hingga saat ini ? Dimana penegakan hukum negara, adat budaya dan agama untuk menjamin hak-hak perempuan ?

Partisipasi dan Jaminan Hak Perempuan dalam Pembangunan NTT

Setiap desa dan kelurahan di NTT memiliki karekteristik yang berbeda. Termasuk kapasitas kaum perempuan dan partisipasinya dalam pembangunan. Berapa banyak perempuan yang terlibat dalam musyawarah pembangunan dusun dan desa selama ini, untuk membicarakan nasib dan kebutuhannya. Misalnya soal kesehatan ibu dan anak, soal ekonomi dan pendidikan anak, juga kasus KDRT dan Kekerasan seksual serta persoalan yang dihadapi kaum perempuan di desa.

Dari kondisi yang ditelisik selama ini, partisipasi perempuan sangat rendah dalam musyawarah pembangunan dusun dan desa, karena aneka kendala. Kendala utama berkaitan dengan tingkat pendidikan dan pemahaman yang rendah akan pentingnya musbangsus dan musbangdes. Karena itu, umumnya perempuan di kampung dan desa, hanya menerima nasib dan ikut saja keadaan yang terjadi. 

Soal aneka kasus dan kesulitan ekonomi, sosial, budaya dan politik, biasanya tergantung kaum bapak dalam keluarga atau komunitas adat budaya. Perempuan di bawah dominasi laki-laki. Apalagi dengan keterbatasan kapasitas ketrampilan dan pengetahuan.

Hari Kartini dan Keseteraan Gender

Dalam semangat Hari Kartini, yang mempelopori emansipasi, dengan semboyan "habis gelap terbitlah terang",


1 2 3

Related Post

Post a Comment

Comments 0