Perlukah Kita Memperingati Maulid Nabi? Berikut Penjelasan Ketua Baitul Muslimin DKI Jakarta Haji Rasyidi

Potan Ahmad
Sep 21, 2023

Ketua Baitul Muslimin DKI Jakarta, Haji Rasyidi.

bifalillhi wa biramatih fa bilika falyafra, huwa khairum mimm yajma'n," ujarnya. 

"Nah disitu sudah jelas, dimana artinya: Katakanlah (Nabi Muhammad), “Dengan karunia Allah dan rahmat-Nya itu, hendaklah mereka bergembira. Itu lebih baik daripada apa yang mereka kumpulkan.” imbuh Kyai Rasyidi

Nabi Muhammad diangkat menjadi utusan Allah SWT

Kisah Maulid Nabi tentu tak mungkin melewatkan saat diangkat menjadi utusan Allah SWT. 

Mengutip artikel dari detik.com dengan judul 'Peringatan Maulid Nabi, Kisah Rasulullah Mulai Lahir hingga Wafat'. 

Dalam artikel itu, Prof Thomas mengutip Jabir dan Ibnu Abbas yang menyatakan peristiwa tersebut terjadi pada 12 Rabiul Awal.

"Tahun kejadiannya saat Nabi berusia 41 tahun atau tahun gajah ke-41, yang ditulis sebagai tahun -13 H. Hari dan bulannya tidak ada kesepakatan. Dengan pendapat Jabir dan Ibnu Abbas, pengangkatan terjadi pada Senin 24 Februari 609 M," kata Prof Thomas.

Peristiwa pengangkatan Muhammad sebagai nabi dan rasul memiliki beberapa versi. Selain Jabir dan Ibnu Abbas, Hasbi Ash Shiddieqy menyatakan pendapatnya dalam pengantar Tafsir Al Bayaan.

"Rabiul Awal adalah saat turunnya ayat nubuwah (pengangkatan sebagai nabi). Lima ayat pertama dalam surat Al Alaq turun pada bulan Rabiul Awal. Kemudian ayat risalah (pengangkatan sebagai rasul) turun pada 17 Ramadhan berupa beberapa ayat awal surat Al Muddatstsir," ujar Prof Thomas.


1 2

Related Post

Post a Comment

Comments 0