Pesona Curug Ngumpet, Alam Liar yang Ramah untuk Botram

Ida Farida
Mar 03, 2023

berbincang, di lokasi, belum lama ini.

Menurutnya, persoalan sampah selalu menjadi dilema tempat wisata. Jika tidak dikelola dengan baik, pihaknya pun yang akan merasakan kerugiannya. Terlebih, pengunjung telah dipungut tarif masuk senilai Rp 20 ribu per orang. Terdiri dari tarif pintu perhutani Rp 10 ribu dan tarif masuk curug Rp 10 ribu.

“Misalnya banyak makanan sisa pengunjung atau sampah lainnya di sini, maka sering banyak monyet turun kemari. Terkadang, monyet-monyet itu merebut makanan dari pengunjung. Itu yang membuat pengunjung tempat wisata curug berkurang,” jelasnya.

Maka tak heran, ungkapnya, jumlah pengunjung ke curug ngumpet bisa mencapai ribuan orang per hari. Terutama di hari Sabtu-Minggu atau hari libur nasional. Diakuinya, curug ngumpet atau lebih dikenal curug kondang ini lebih sering digunakan shooting film nasional.

“Hari ini saja, bisa sampai 5 ribu pengunjung. Apalagi pas libur hari raya Idul Fitri kemarin, lebih banyak lagi. Di jalur sungai ini saja kan ada 5 titik air terjun atau curug. Yang paling bagus itu Curug seribu, tingginya hingga 100 meter. Kalau di gunung salaknya, lebih banyak lagi,” ungkapnya.

Haji Dani, 65 tahun, warga Jakarta Selatan mengaku selalu mengajak keluarganya ke curug itu. Menurutnya, selain murah dan bersih, curug itu pun merupakan tempat petilasan salah satu tokoh Islam di sana.

“Tempatnya enak, murah, dan cukup dekat dari rumah. Daripada pergi ke puncak, mending ke sini. Tidak terlalu macet, dan masih terlihat suasana pedesaannya. Pengelolaannya pun baik, tak terlihat gundukan sampah sedikit pun di lokasi. Kita jadi lebih nyaman,”  katanya. ***


1 2
Post a Comment

Comments 0