Pidato Saran Kebangsaan Ketum IKAL; Merekat Kebangsaan di Era Neo-Post Truth

Ichsan Sundawani
Sep 17, 2023

Foto: Kosadata

munculnya penggunaan kecerdasan buatan dalam gambar ilustratif pemberitaan media online. Fenomena "deep-fake" sering muncul dalam tampilan gambar palsu yang diciptakan melalui rekayasa kecerdasan buatan. Fenomena ini telah menghantarkan kita pada konteks kehidupan sosial-politik baru dari "post-truth". 

Kebenaran yang dimanipulasi tidak lagi dengan masivitas berita yang menyentuh emosi dan opini. Namun kini ia lebih hebat dibantu oleh kreasi gambar dan manajemen pemanggilan berita. Sehingga, "kerusakan" personal, politik, dan kebangsaan yang dapat ditimbulkan sangatlah luar biasa.

4. Pada Pemilu 2019 lalu, kita menyaksikan bagaimana berita bohong atau hoaks menjadi keseharian dinamika sosial-politik Indonesia. Memang Pemilu 2019, ditandai oleh kuatnya nuansa "Post-Truth". 

Dan hal ini akan bergeser ke arah yang lebih dahsyat dan menakutkan dengan mulai dipergunakannya kecerdasan buatan dalam pemberitaan politik di Pemilu 2023 yang akan datang. Tentu, dalam kaitan ini, kita melihat fenomena "Post-Truth" telah bermetamorfosis menjadi "Neo-Post-Truth".

5. Menjelang Pemilu 2024, terutama Pilpres; ditandai terjadinya dinamika politik yang hangat dan penuh kejutan. Manuver Partai-Partai Politik dan Politisi, terkadang membuat publik tercengang dan bingung. Dinamika tersebut tentu mengandung potensi gesekan bahkan perpecahan yang dapat mengganggu stabilitas dan soliditas bangsa dan negara. 

Terlebih lagi, publik kita mayoritas tingkat pendidikannya relatif belum tinggi. Mereka masih belum pandai membaca kebohongan kabar, berita, dan informasi yang beredar. Mereka kebanyakan belum mampu mengembangkan kapasitas "reading lies, behind the lines".

6. Oleh karena itu, IKAL mengajukan saran kebangsaan kepada segenap Partai Politik, Politisi, civil society, para tokoh masyarakat, serta publik secara luas, untuk:

a. Menyongsong Pileg dan Pilpres 2023 dengan penuh sukacita untuk berpartisipasi, disertai kedewasaan dalam melaksanakan titah demokrasi berupa Pemilu tersebut, serta


1 2 3

Related Post

Post a Comment

Comments 0