Foto: dok. Pemprov DKI Jakarta
KOSADATA - Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung menegaskan bahwa kunci utama menjadikan Jakarta sebagai kota global bukan hanya pada hasil akhirnya, tetapi pada proses yang dijalankan dengan disiplin dan kerja sama lintas sektor.
“Yang paling utama dalam membangun Jakarta bukan sekadar transformasinya, tetapi bagaimana prosesnya. Kata kuncinya adalah kerja keras, disiplin, dan fokus,” ujar Pramono saat menghadiri Top Team Workshop PT Bank Tabungan Negara (BTN) di Hotel Grand Hyatt, Jakarta Pusat, Jumat, 10 Oktober 2025.
Menurut Pramono, seorang pemimpin harus mampu bekerja dengan siapa saja tanpa memandang latar belakang. Ia menekankan pentingnya kepemimpinan kolaboratif dan inovatif agar transformasi Jakarta tidak hanya menjadi slogan, tetapi gerakan nyata yang melibatkan banyak pihak.
“Tim yang besar adalah tim yang bisa berkolaborasi lintas perbedaan. Keberhasilan Jakarta ditentukan oleh proses, kedisiplinan, dan kerja sama lintas sektor,” kata dia.
Dalam kesempatan itu, Pramono juga menyinggung prinsip kepemimpinannya selama menjabat. Ia menolak membawa aparatur sipil negara (ASN) dari luar untuk menduduki posisi strategis di Pemprov DKI demi menjaga profesionalisme dan stabilitas birokrasi.
“Semua orang harus diberi kesempatan yang sama. Prinsip saya sederhana: membangun tim yang solid dan profesional,” ucapnya.
Gubernur Pramono memaparkan sejumlah capaian positif Jakarta, mulai dari pertumbuhan ekonomi yang tetap kuat di tengah tekanan nasional hingga pendapatan pajak daerah yang melampaui target nasional sebesar 15 persen.
Di sektor tata ruang, Pemprov DKI terus mendorong peningkatan ruang terbuka hijau (RTH) melalui kolaborasi dengan dunia usaha dan program naming rights. “RTH menjadi persoalan serius. Karena itu, saya dorong wali kota dan camat berinovasi, boleh bekerja sama dengan CSR perusahaan,” tuturnya.
Selain itu,
Comments 0