KOSADATA - PT Sentra Multikarya Infrastruktur (SMI) memprotes penggunaan Pipa Clad dari luar negeri (produk impor) yang diinisiasi Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) dan British Petroleum (BP).
Surat protes yang dibuat Direktur Utama PT Sentra Multikarya Infrastruktur, Pilipus Leonard Simatupang dilayangkan kepada Presiden Joko Widodo tersebut sempat beredar ke publik sejak tanggal 16 Maret 2023 lalu.
Surat tersebut memprotes penggunaan pipa senilai 300 juta USD atau Rp 4,5 triliun itu akan diproyeksikan untuk pengadaan pipa di BP Ubadari, Papua Barat.
“SKK Migas dan BP diduga memaksakan pipa yang harus digunakan dalam proyek BP Ubadari adalah pipa jenis CRA-Metallurgical Bonded Clad atau disebut juga pipa HRB (Hot Rolled Bonded) yang hanya diproduksi dua produsen di luar negeri,†kata Pilipus di surat tersebut.
Akibat tindakan itu, negara berpotensi mengalami kerugian sangat besar, padahal produsen pipa dalam negeri itu mampu memproduksi pipa sejenis. Indonesia memiliki satu produsen yang mampu memroduksi pipa CRA (Corrosion Resistant Alloy), yang menggunakan sistem mechanical bonded pipe yang disebut MLP (Mechanical Line Pipe).Â
“Pipa MLP yang diproduksi di Batam ini memiliki kualitas yang sama baiknya dengan pipa jenis HRB impor dan dapat digunakan dalam proyek BP Ubadari. Harga pipa CRA MLP produksi dalam negeri secara signifikan lebih rendah dan semakin digemari di seluruh dunia karena cost effective,†keterangan dari surat tersebut.
Kekhawatiran BP bahwa lapisan clad pipa CRA HRB produk impor lebih tebal dibanding pipa
Oseng-oseng Madun, Warung Betawi Sederhana, Terkenal se-Jagat Maya
KULINER Feb 25, 2023Sekjen PDIP Kembali Sindir PAN soal Isyarat Dukung Ganjar-Erick
POLITIK Mar 03, 2023Relawan Ganjar Pranowo Berikan Dukungan ke PDIP di Pilpres 2024
POLITIK Mar 09, 2023Tanpa Libatkan Demokrat dan PKS, Nasdem Tetapkan Cak Imin Jadi Cawapres Anies
POLITIK Aug 31, 2023
Comments 0