Rajab, Bulan yang Penuh Keberkahan dan Larangan Menzalimi Diri Sendiri

Ida Farida
Jan 10, 2025

Ilustrasi: ist

KOSADATA - Bulan Rajab, yang dikenal sebagai salah satu bulan haram dalam Islam, memegang posisi yang sangat mulia dalam kalender Hijriyah. Menurut Tedhi ‘Abi Humam’ Setiadi, Dosen Komunikasi Penyiaran Islam STAI Daarut Tauhiid Bandung menegaskan, bulan Rajab dipandang sebagai waktu yang sangat sakral, di mana umat Islam diperintahkan untuk memuliakannya dan menghindari segala bentuk kemaksiatan. Pasalnya, bulan ini memiliki nilai kemuliaan yang tak dapat ditemukan pada bulan-bulan lainnya.

Dalam Surat Al-A’raf (7:96), Allah Subhanahu wa Ta’ala mengingatkan umat manusia untuk tidak mendzalimi diri mereka sendiri, terutama pada bulan-bulan haram seperti Rajab. Allah berfirman:

“Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan ayat-ayat Kami, maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya.”

"Larangan untuk berbuat dosa dan maksiat pada bulan ini menjadi pengingat akan pentingnya menjaga diri dan memperbanyak amal baik, karena setiap kebaikan dan keburukan di bulan Rajab dilipatgandakan balasannya," katanya seperti dilansir laman Daarut Tauhid, Jum'at (10/1/2025).

Menurutnya, Rasulullah SAW, dalam beberapa riwayat, mengajarkan doa yang sangat populer untuk menyambut bulan Rajab. Salah satunya adalah doa yang memohon keberkahan untuk bulan Rajab dan Sya'ban, serta untuk diberi kesempatan bertemu dengan bulan Ramadhan. Doa ini disebutkan dalam berbagai hadits, di antaranya yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad dan Ibnu Suniy:

اللَّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِى رَجَبٍ وَشَعْبَانَ وَبَلِّغْنَا رَمَضَانَ

"Ya Allah, berkahilah kami di bulan Rajab dan Sya’ban, serta sampaikanlah kami pada bulan Ramadhan."

Rasulullah menekankan pentingnya memperbanyak doa di bulan ini, karena bulan Rajab menjadi awal dari rangkaian bulan-bulan mulia seperti Sya’ban


1 2

Related Post

Post a Comment

Comments 0