KOSADATA - Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI terus berupaya menangkal berita bohong (hoaks) yang disinyalir terjadi pada Pemilu 2024. Upaya yang sudah dilakukan yakni menjalin sinergi dengan stakeholder terkait serta memanfaatkan kemajuan teknologi informasi guna menangkal potensi hoaks.
Anggota KPU Betty Epsilon Idroos mengatakan potensi kerawanan berita bohong jelang Pemilu 2024 menjadi konsen semua pihak bukan hanya KPU dan Bawaslu saja. Pasalnya, berita bohong dapat dengan mudah tersebar dan dijadikan alat pemecah belah bangsa.
"Hoaks yang beredar harus cepat ditangani dan informasi dengan cepat pula harus segera diluruskan," kata Betty kepada wartawan, Minggu (18/2/2023).
Menurut Betty, upaya lain dalam mencegah hoaks dan disinformasi adalah dengan revisi aturan, khususnya PKPU Kampanye Pemilu dan Pemilihan terutama yang masih terjadi kekosongan aturan.
"Sehingga hal-hal yang perlu disempurnakan dapat terfasilitasi," ujarnya.
Lebih lanjut, Betty menuturkan pelaporan data informasi atau monitoring kampanye memang seharusnya difasilitasi dengan teknologi informasi agar data yang dilaporkan dapat menjadi big data yang mampu di analisa dan menangkal disinformasi yang berkembang.
"Selain itu perlunya penyebarluasan narasi tunggal yang sama secara masif untuk disosialisasikan kepada publik lewat berbagai media sosial yang digunakan stakeholder terkait, media terverifikasi dewan pers, Bakohumas KPU dan lainnya," pungkasnya.***
Oseng-oseng Madun, Warung Betawi Sederhana, Terkenal se-Jagat Maya
KULINER Feb 25, 2023Sekjen PDIP Kembali Sindir PAN soal Isyarat Dukung Ganjar-Erick
POLITIK Mar 03, 2023Relawan Ganjar Pranowo Berikan Dukungan ke PDIP di Pilpres 2024
POLITIK Mar 09, 2023Tanpa Libatkan Demokrat dan PKS, Nasdem Tetapkan Cak Imin Jadi Cawapres Anies
POLITIK Aug 31, 2023
Comments 0