Tiba di Myanmar, Tim Kemanusiaan Indonesia Bergerak Lakukan Pencarian Korban Gempa

Ida Farida
Apr 03, 2025

INASAR langsung bergerak mencari korban gempa Myanmar. Foto: Humas BNPB

KOSADATATim misi kemanusiaan Indonesia tiba di Myanmar untuk membantu penanganan pascagempa bumi berkekuatan magnitudo 7,7 yang mengguncang negara itu. Setibanya di Bandara Naypyidaw pada Selasa (1/4) pukul 14.00 waktu setempat, tim langsung bergerak menuju lokasi operasi.

 

Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Bencana (Kapusdatin) Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Abdul Muhari mengungkapkan, Tim ini terdiri dari personel Indonesia Search and Rescue (INASAR), anggota TNI, serta perwakilan beberapa lembaga terkait. 

 

"Mereka segera bergabung dengan tim pencarian dan penyelamatan (USAR) dari berbagai negara, termasuk Tim USAR Singapura yang bertindak sebagai koordinator sektor pencarian di Naypyidaw dan Mandalay," ujar Abdul Muhari dalam keterangannya, Kamis (3/4/2025).

 

Keesokan harinya, katanya, tim Indonesia mengawali misi dengan bertemu Deputy Minister for Emergency Myanmar dalam koordinasi yang difasilitasi ASEAN Coordinating Centre for Humanitarian Assistance on Disaster Management (AHA Center). Dalam pertemuan ini, Abdul Muhari menjelaskan, delegasi Indonesia diwakili oleh Wahyudi dari Basarnas, Brigjen. Pol. (Purn) Ary Laksmana Widjaja dari BNPB, serta Dumas Amali Radityo dari PWNI-Kemlu.

 

"Tim juga menemui Director General dan Fire Brigade Commander Myanmar untuk menerima arahan tugas. Mereka ditugaskan ke kawasan Thukha Theiddhi Ward, Naypyidaw, tempat sebuah kompleks perumahan pegawai negeri sipil runtuh akibat gempa. Diperkirakan masih ada korban yang tertimbun di lokasi tersebut," tuturnya.

 

Setelah mendapat instruksi, tim INASAR yang terbagi menjadi Tim Alfa dan Bravo langsung bergerak ke lokasi kejadian. Mereka melakukan operasi pencarian dan penyelamatan (USAR) di bawah koordinasi sektor yang telah ditetapkan. Hingga Rabu petang, tim berhasil mengevakuasi tiga korban dalam kondisi meninggal dunia dari reruntuhan bangunan.

 

Selain pencarian dan evakuasi, tim Indonesia juga membuka pos kesehatan darurat di sekitar Base of Operation (BoO) untuk memberikan layanan medis kepada warga yang terdampak gempa.

 

Misi ini masih akan berlanjut. Esok hari, tim akan melakukan pemetaan area pencarian menggunakan aplikasi Incident Command Management System (ICMS) dan mengevakuasi korban yang diperkirakan masih terjebak di reruntuhan.

 

Pemerintah Indonesia melalui Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memastikan bahwa misi kemanusiaan ini akan terus dilakukan untuk membantu masyarakat Myanmar dalam situasi darurat ini.***

Related Post

Post a Comment

Comments 0