Kericuhan terjadi saat pesta rakyat pernikahan putra Gubernur Jawa Barat. Foto: IG devi13ramdhani
Saling dorong tak terhindarkan. Penjagaan aparat kepolisian dan Satpol PP tidak mampu membendung lautan manusia yang kian sesak.
"Sudah penuh sejak sebelum Jumatan, dan makin ramai setelah salat Jumat. Orang saling dorong, desak-desakan," ujar Aef (55), warga yang berada di lokasi sejak pagi seperti dilansir Antara, Jum'at, 18 Juli 2025.
Korban jiwa terdiri dari seorang anak perempuan berusia delapan tahun, Vania Aprilia, warga Kelurahan Sukamentri, Kecamatan Garut Kota; Dewi Jubaeda (61); serta seorang anggota Polres Garut, Bripka Cecep Saeful Bahri (39). Ketiganya dinyatakan meninggal setelah sempat dievakuasi ke RSUD dr Slamet Garut.
"Iya, anak saya (meninggal)," ujar Mela Puri, ibu dari Vania, dengan suara tertahan di RSUD dr Slamet Garut.
Selain korban jiwa, sejumlah warga dilaporkan pingsan akibat sesak napas dan kepanikan. Petugas medis yang berjaga di lokasi segera melakukan pertolongan pertama.
Ironisnya, di tengah kekacauan dan tangisan keluarga korban, panggung hiburan di Alun-Alun Garut masih terus berjalan. Musik tetap mengalun. Lagu-lagu terus dinyanyikan, seolah tak ada tragedi yang baru saja terjadi di pelataran pesta.
Pihak berwenang belum memberikan pernyataan resmi terkait insiden ini. Hingga berita ini ditulis, aparat masih melakukan pendataan korban dan mengamankan lokasi.***
Comments 0