Tren Covid-19 Kembali Naik, AHY: Jaga Kesehatan, Jangan Lengah

Bambang Widodo

Dec 07, 2023

Ketum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono saat menyapa warga Jakarta Selatan. Foto: Demokrat

KOSADATA - Menyikapi tren peningkatan kasus Covid-19 di Singapura, Malaysia dan kini Indonesia, Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengimbau agar semua pihak lebih memperhatikan kesehatan.

“Beberapa negara kembali melaporkan tren peningkatan kasus Covid-19 di wilayahnya, termasuk Indonesia. Dalam seminggu terakhir, kenaikannya lebih dari 80 persen,” ucap AHY.

“Bagi yang belum melakukan vaksin, saatnya untuk vaksin. Bagi yang sudah, jangan lengah. Tetap waspada, jaga kesehatan,” imbau AHY.

Pemerintah sebelumnya juga mengimbau agar warga tetap waspada setelah mereka mencatat peningkatan akumulasi kasus Covid-19 tiap pekan dalam beberapa waktu belakangan.

Tak hanya di Indonesia, situasi serupa juga terjadi di sejumlah negara Asia Tenggara lainnya, seperti Singapura, Malaysia, dan Filipina.

Peningkatan kasus Covid-19 di kawasan ini menjadi sorotan, terutama karena terjadi menjelang musim liburan Natal dan Tahun Baru.

Kepala Seksi Surveilans, Epidemiologi dan Imunisasi Dinas Kesehatan DKI dr Ngabila Salama

mengungkapkan terjadi kenaikan kasus Covid-19 dilaporkan lebih dari 30 persen bahkan hingga 40 persen dalam sepekan di Jakarta.

“Seminggu terakhir periode 27 November sampai 3 Desember, jumlah kasus positif Covid-19 naik 30 hingga 40 persen dari minggu sebelumnya yakni periode 20 sampai 26 November,” tutur dr Ngabila Salama.

“Atau naik 22 persen dalam satu bulan terakhir dibandingkan bulan sebelumnya,” sambungnya.

Ngabila Salama menyebut bahwa kenaikan kasus ini masih tergolong normal seiring dengan pola gelombang Covid-19 dalam enam bulan sekali.

Terkait penyebab adanya kenaikan kasus ini, Kepala Seksi Surveilans, Epidemiologi dan Imunisasi Dinkes DKI Jakarta menyebut bahwa ada kemungkinan imunitas masyarakat sedang menurun dalam kurun waktu tersebut.

“Polanya enam bulan sekali anak naik seperti ISPA dan pneumonia karena kondisi pancaroba, imunitas orang cenderung turun,” terang dr Ngabila Salama.***