Selain itu, karakteristik penduduk yang tergolong kemiskinan ekstrem misalnya, tinggal di hunian tak layak dengan luas lahan per kapita di bawah delapan meter persegi.
Atas informasi yang disampaikan Suryana tersebut, Nova mengklaim bahwa berbagai program sosial yang disalurkan pemerintah seperti Kartu Jakarta Pintar (KJP), Kartu Jakarta Sehat (KJS), Program Keluarga Harapan (PKH) dan lain-lain harusnya bisa menjawab persoalan kemiskinan ekstrem sehingga angka perkapita tidak menyentuh dalam kategori miskin ekstrem.
"Apakah BPS itu ketika menentukan seseorang dalam kategori miskin ekstrem mengkajinya secara komprehensif. Karena jika mendengar apa yang disampaikan Pak Gubernur Heru Budi, ada sekitar 17 atau berbagai program sosial yang sudah di luncurkan oleh pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat," sebutnya.
"Seharusnya, dengan berbagai macam program pengentasan kemiskinan yang begitu banyak apalagi penekanan dengan istilah intervensi yang disampaikan Pak Gubernur itu, tidak ada lagi kemiskinan ekstrem di Jakarta. Kan pesannya bisa dibilang ini program sudah banyak, intervensi pemerintah juga sudah banyak, masa masih ada kategori miskin ekstrem," pungkasnya.
Oseng-oseng Madun, Warung Betawi Sederhana, Terkenal se-Jagat Maya
KULINER Feb 25, 2023Sekjen PDIP Kembali Sindir PAN soal Isyarat Dukung Ganjar-Erick
POLITIK Mar 03, 2023Relawan Ganjar Pranowo Berikan Dukungan ke PDIP di Pilpres 2024
POLITIK Mar 09, 2023Tanpa Libatkan Demokrat dan PKS, Nasdem Tetapkan Cak Imin Jadi Cawapres Anies
POLITIK Aug 31, 2023
Comments 0