Bandung Buhun, Sisa Rawa Danau Purba yang Dijuluki Kuburan Bayi

Joeang Elkamali
Jul 26, 2023

untuk dijadikan tempat pembuangan pegawai pemerintahan yang membuat kesalahan.

 

Kala itu Bandung dianggap sebagai “neraka” dengan hutan rimba yang menyeramkan. Untuk mencapai daerah tersebut harus naik perahu atau rakit, melewati Sungai Citarum. Jalan setapak baru dibangun pada tahun 1786, sebagai jalur yang menghubungkan kota-kota Batavia – Bogor – Cianjur - Bandung.

 

Jalan setapak yang bisa dilalui kuda itu berperan penting dalam mengangkut hasil perkebunan kopi dari Priangan ke Batavia. Lalu, pada saat menjadi Gubernur Jenderal Hindia Belanda yang memerintah pada 1808 sampai 1811, Herman Willem Daendels membangun infrastruktur jalan di Pulau Jawa sepanjang seribu kilometer, dari Anyer di ujung barat Pulau Jawa hingga Panarukan di ujung timur Pulau Jawa.

 

Lantaran ada pembangunan Jalan Raya Pos itu, Daendels menerbitkan surat keputusan tertanggal 25 September 1810 yang memerintahkan bupati Bandung untuk memindahkan ibu kota Kabupaten Bandung yang semula di Karapyak atau Dayeuhkolot ke Cikapundung. Tanggal itulah yang dijadikan pijakan Hari Jadi Kota Bandung.

 

Saat meresmikan jembatan Cikapundung yang kini membelah Jalan Asia Afrika, Daendels yang didampingi bupati Bandung berjalan dari barat ke arah timur, hingga berhenti di satu titik lalu menancapkan tongkatnya sambil berkata bila saya datang kembali, di tempat ini telah dibangun sebuah kota.

 

Kini, tempat ia menancapkan tongkatnya itu dikenal dengan nol kilometer Bandung yang tugunya berada di depan kantor Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Barat.

 

Pada 1819, Adries de Wilde, orang Belanda yang ikut membangun Bandung, mengusulkan kepada pemerintah Kompeni Belanda untuk memindahkan ibu kota Karesidenan Priangan dari Cianjur ke Bandung.

 

Usulan itu baru disambut pada masa Gubernur Jenderal Charles Ferdinand Pahud, 1856, dan pemindahannya dilakukan


1 2 3 4
Post a Comment

Comments 0