Beban TPST Bantargebang Makin Berat, Didominasi Sampah Plastik Konvensional

Peri Irawan
Jan 20, 2023

operasional dan laboratorium, bengkel, 92 unit alat berat, PLTSa kapsitas 100 ton/hari menghasilkan listrik 700 Kwh, sumur pantau, hangar landfill mining input 100 ton/hari autput 30 ton RDF (Refuse Derived Fuel), jumlah pekerja 820 orang.

Kini sedang dibangunan landfill mining dan RDF untuk kapasitas 2.000 ton/hari dengan anggaran lebih dari Rp 1 triliun. Proyek tersebut diharapkan dapat dioperasikan pada 2023. Gubernur DKI Jakarta sudah berjanji kepada Presiden Jokowi, proyek tersebut dapat beroperasi tepat waktunya. Proyek ini akan punya nilai sejarah momental bila benar-benar mampu mengolah sampah 2.000 ton/hari.

Data umum disampaikan pengelola TPST Bantargebang pada 22 September 2022. Tahun 2014 sebanyak 5.664,48 ton; (30 hari x 12 bulan = 2.039.212,8 ton). Tahun 2015 rata-rata sebanyak 6.419,14 ton/hari. Tahun 2016 rata-rata sebanyak 6.561,99 ton/hari. Tahun 2017 rata-rata sebanyak 6.875,49 ton/hari. Tahun 2018 rata-rata sebanyak 7.452,60 ton/hari. Tahun 2019 rata-rata sebanyak 7.702,07 ton/hari.

Artinya secara factual terjadi peningkatan sampah Jakarta yang dikirim ke TPST Bantargebang dalam kurun 4-5 tahun. Menurut informasi awal 2020 pasca  bajir sampah yang dibuang ke TPST mencapai 12.000 ton/hari. (Dinas LH DKI Jakarta, 2020). Sejak 2014 sampai 2019 pertambahan sampah ke TPST sekitar 2 juta ton sampai 2,7 juta ton.

Komposisi sampah (Dinas LH DKI, 2017); Plastik 33%, PET 2%, Kain 9%, Kertas 4%, Karet/kulit 3%, Sisa makanan 39%, Kayu dan rumput 4%, Sampah B3 4%, dan lain-lain 2%. Sampah plastik mendominasi sekitar 33% ditambah PET 2%. Data tersebut merupakan simulasi sampling. Secara nasional komposisi sampah plastik mencapai 13-14%. Dalam konteks ini sebenarnya kita belum punya data komposisi sampah secara


1 2 3 4 5

Related Post

Post a Comment

Comments 0