Beban TPST Bantargebang Makin Berat, Didominasi Sampah Plastik Konvensional

Peri Irawan
Jan 20, 2023

factual yang bisa dipertanggungjawabkan secara ilmiah. Semua masih asumsi, dan tidak tepat bila dijadikan basis perumusan dan pengambilan perencanaan dan kebijakan.

Berat jenis 0.20 Kg/liter, kadar air 10.39%, nilai kalori 1.373,12 Kkal/Kg dan Volatile matter 326,61%. Hasil komposisi ini hanya sampling. Karena pada umumnya sampah yang dibuang ke TPST itu masih campur-baur sangat complicated. Sehingga ke depan perlu adanya pemilahan dari sumber. Pemilahan dari sumber merupakan sumber utama kelemahan pengelolaan sampah di DKI dan Indonesia pada umumnya. TPST Bantargebang tetap jadi tumpuan akhir sampah DKI entah berapa ratusan tahun lagi?!

Sejumlah plastik bernilai tinggi masih didominasi plastik konvensional, seperti PP, PET, HD (kantong kresek), LD, PK, Naso, ember, mainan (handbody lotion, sampho, dll), himpek, PVC, dll. Contoh harga PET (botol air mineral) dan gelasan bersih Rp 4.500-Rp 5.000/kg, LD Bening Rp 7.000/kg, mainan Rp 4.500/kg, ember Rp 2.500-3.000/kg. Semua punya harga, tinggi namun tidak stabil.

Kedepan tampaknya untuk sepuluh, lima puluh, mungkin seratus tahun lebih plastik konvensional akan mendominasi pasar, dan masih disenangi mayoritas konsumen sebab bentuknya halus, kuat, harga mural. Kita masih membutuhkan plastik konvensional untuk membungkus peralatan elektronik, dokumen penting, dan barang-barang yang penting. Jadi jangan khawatir akan hilang dari peredaran. Selama minyak bumi masih ada, boleh jadi plastik konvensional akan diproduksi.

Namun, sekarang berkembang pemikiran dan gaya hidup baru demi keberlangsungan lingkungan hidup dan kesehatan manusia ialah plastik mudah terurai. Kita butuh solusi progresif karena sampah plastik sudah menjadi permasalahan nasional dan global! Aktivis dan lembaga lingkungan, pemerintah, asosiasi, sebagian masyarakat, dll mulai beralih pada desain dan produk plastik mudah


1 2 3 4 5

Related Post

Post a Comment

Comments 0