Beban TPST Bantargebang Makin Berat, Didominasi Sampah Plastik Konvensional

Peri Irawan
Jan 20, 2023

Oleh: Bagong Suyoto
Ketua Yayasan Pendidikan Lingkungan Hidup dan Persampahan Indonesia (YPLHPI)

Saya diminta menyampaikan materi seputar kondisi sampah plastik di TPST Bantargebang pada Rapat Koordinasi PNPS SNI Kemasan Plastik Mudah Terurai Untuk Makanan dan Non Makanan di Kantor Kementerian Perindustrian RI, 16 Januari 2023. Sejumlah stakeholders hadir, diantaranya pemerintah, dunia usaha, akademisi (ITB), NGOs, asosiasi, dll. Kedua, menjelaskan jenis-jenis material plastik bernilai tinggi untuk didaur-ulang. Ketiga, memberikan masukan perlunya solusi plastik mudah terurai untuk mengurangi beban TPST/TPA.

Dalam konteks ini saya fokus pada kondisi TPST Bantargebang, tempat pembuangan sampah terbesar di Asean dan Indonesia, meskipun disampingnya ada TPA Sumurbatu milik Kota Bekasi. Semua punya beban sangat tinggi terhadap sampah plastik konvensional. Rasanya, gunung-gunung sampah di wilayah Bantargebang didominasi plastik konvensional akan terus bertambah banyak, yang dibanggakan pemulung, pelapak, pabrikan dan lembaga pendamping pemulung. Sebetulnya kondisi tersebut menjadi beban lingkungan cukup berat.

TPST Bantargebang terletak di wilayah Kelurahan Cikiwul, Ciketingudik dan Sumurbatu Kecamatan Bantargebang, Kota Bekasi. TPST Bantargebang milik Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Sekarang luasnya 132,5 hektar dibangun 1989. Pada 2021 melayani lebih dari 10,6 juta jiwa penduduk DKI.

Kondisi per 16 Januari 2023 hampir semua zona penuh, rata-rata ketinggian 40-50 meter. Volume sampah masuk ke TPST Bantargebang sekitar 7.500-7.800 ton/hari, diangkut oleh sebanyak 1.300 truk. Sampah tersebut belum terpilah. TPST beroperasi 24 jam penuh. Jumlah titik buang ada 4 titik.

Fasilitas yang dimiliki 6 zona landfill (81,4 Ha), jembatan timbang 3 unit, composting output 3 ton/hari, 2 IPAS (instalasi pengolahan air sampah), fasilitas pencucian truk kapasitas 1.000 truk/bulan, gedung


1 2 3 4 5

Related Post

Post a Comment

Comments 0