Belajar Dari Desa Ranupani, Gerbang Gunung Semeru

Ida Farida
Feb 03, 2024

Desa Ranupani memberikan pelajaran sadar wisata bagi pelaku dan pengunjung. Foto: Kemenparekraf

salah seorang relawan Semeru, kita harus melakukan registrasi online maksimal 3 hari sebelum pendakian, karena terdapat kuota jumlah pendaki yakni 600 orang per hari.

“Untuk menjaga kenyamanan, keamanan, dan kelestarian alam,” tutur Cak Yo yang bersama 50 orang relawan lain juga mengelola sampah di sana.

Membawa seluruh persyaratan, pendaki harus daftar ulang di loket kemudian mengikuti briefing edukasi pendakian dari para relawan. “Tidak bisa cuma dikasih aturan, wisatawan harus dikasih kesadaran agar menjaga lingkungan,” tegas Cak Yo.

Betul sekali, memang tak hanya para penggerak pariwisata yang harus sadar wisata. Kita sebagai pengunjung pun harus sadar wisata. Caranya, dengan jadi wisatawan yang bertanggung jawab, menghormati adat kebiasaan setempat, menjaga kebersihan, mengutamakan kelestarian alam, dan jangan sampai mengganggu keseimbangan ekosistem yang kita datangi saat berwisata.

Desa Ranupani juga menjadi tempat bermukimnya Suku Tengger yang masih mempertahankan beberapa budaya khas mereka, seperti mengenakan sarung dan udeng (pria), serta kain atau selendang (wanita). Pemandangan orang mengenakan sarung dan kain dalam kegiatan sehari-hari, menjadi pemandangan lumrah di sana.

Ternyata, sarung dan kain ini bukan semata-mata untuk menahan dingin, lho. Ada makna lain di balik pemakaian kain pada wanita Suku Tengger.

Cara penggunaan kain sarung yang biasa disebut Kaweng ini menunjukkan identitas. Pemakaian sarung dengan disimpulkan ke depan, artinya perempuan tersebut sudah menikah. Jika disimpulkan ke samping kanan menandakan masih gadis, belum memiliki pasangan, sedangkan jika disimpulkan ke sebelah kiri menandakan perempuan yang pernah menikah namun telah berpisah. Simpul sarung ke belakang ke belakang menandakan perempuan tersebut tengah berbadan dua.

Jika singgah di desa ini, jangan lupa ya,


1 2 3

Related Post

Post a Comment

Comments 0