Dari Tomang Hingga Medan Satria, Proyek MRT Timur-Barat Fase 1 Dimulai 2024

KOSADATA - Pemerintah Indonesia dan Japan International Cooperation Agency (JICA) menandatangani risalah pembahasan penilaian (Minutes of Discussion/MoD of Appraisal Mission) proyek MRT Koridor Timur-Barat (East-West) fase 1 tahap 1.

Direktur Jenderal Perkeretaapian, Risal Wasal menyebutkan bahwa setelah penandatanganan MoD ini, Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA) Kementerian Perhubungan akan segera menyelesaikan kelengkapan administrasi dari proyek ini.

"Kami menargetkan urusan administrasi ini dapat segera selesai sehingga proses pengembangan MRT timur barat dapat segera dimulai pada 2024," ujar Risal dalam keterangannya, dikutip Senin (13/11/2023).

MRT Jakarta koridor Timur-Barat akan terbentang sepanjang 84,1 km dari Balaraja, Tangerang hingga Cikarang, Bekasi. Dalam pengerjaannya akan terbagi menjadi empat tahap pekerjaan.

Keempat tahap yang dimaksud adalah Fase 1 Tahap 1 (Tomang - Medan Satria sepanjang 30,1 km), Fase 1 Tahap 2 (Kembangan - Tomang sepanjang 9,2 km), Fase 2 Timur (Medan Satria - Cikarang sepanjang 20,5 km) dan Fase 2 Barat (Kembangan Balaraja sepanjang 29,9 km).

"MRT Jakarta koridor Timur-Barat ini akan terintegrasi dengan koridor Utara-Selatan dengan titik temu di Stasiun Thamrin yang saat ini sedang dibangun," kata Risal.

Pada tahap awal pembangunan, Fase 1 Tahap 1 dari MRT Jakarta koridor Timur-Barat akan memiliki 21 stasiun yang terdiri dari delapan stasiun bawah tanah dan 13 stasiun layang. Selain itu, pada tahap ini juga akan dibangun depot di kawasan Rorotan dengan jalur akses sepanjang 5,9 km.

Dalam kesempatan itu, Dirjen Perkeretaapian Risal Wasal, menandatangani MoD bersama Direktur Pendanaan Bilateral Bappenas Kurniawan Ariadi, Sekda Provinsi DKI Jakarta Joko Agus Setiono, dan Dirut MRT Jakarta Tuhiyat yang mewakili Pemerintah Indonesia, dengan