Densus 88 Gandeng Kemenag Jaksel Cegah IRET di lingkungan Madrasah

Ida Farida
Jul 16, 2024

Kantor Kemenag Kota Jakarta Selatan lakukan MoU dengan Densus 88 Anti Teror Polri. Foto: ist

KOSADATA - Detasemen Khusus (Densus) 88 Anti Teror Polri menggandeng Kantor Kementerian Agama Kota Jakarta Selatan sebagai upaya Strategi Deteksi Dini Pencegahan IRET (Intoleransi, Radikalisme, Ekstrimisme, dan Terorisme) di lingkungan madrasah Kota Jakarta Selatan.

 

Kepala Kantor Kemenag Kota Jakarta Selatan, M. Yunus Hasyim mengatakan berdasarkan penelitian dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) sekolah menjadi salah satu tempat yang rentan terhadap penyebaran ekstremisme.

 

Dikatakan Yunus, penyebaran paham IRET mengikuti perkembangan zaman. Sehingga, guru harus mampu menjadi agen pencerah bagi siswa dan memberikan edukasi tentang bahaya paham radikalisme.

 

“Pemahaman terkait moderasi beragama harus selalu ditanamkan dalam pemahaman peserta didik,” ujar Yunus dalam keterangannya, Selasa (16/7/2024).

 

Diakuinya, bangsa Indonesia merupakan bangsa yang majemuk dan heterogen, dan banyak keragaman yang ada di Indonesia, baik keragaman bahasa, keragaman suku-budaya, dan keragaman agama dan kepercayaan.

 

Atas latar belakang heterogenitas bangsa Indonesia, Yunus menganggap pentingnya sebuah prinsip atau konsep yang mampu mengurai ketegangan antar umat beragama. 

 

Konsep Moderasi Beragama atau ‘Jalan Tengah’ tanpa memarjinalkan peran agama juga peran negara sesungguhnya merupakan kunci terciptanya toleransi dan kerukunan, mengingat negara dipersatukan atas dasar Pancasila dan Bhineka Tunggal Ika nya.

 

“Moderasi Beragama menolak ekstremisme dan liberalism dalam beragama adalah kunci keseimbangan agar terpeliharanya peradaban dan terciptanya perdamaian,” kata Yunus.

 

Tak hanya itu, menurutnya pemahaman moderasi beragama juga bisa mempererat kerukunan umat beragama khususnya di madrasah. Diharapkan, peserta didik ke


1 2

Related Post

Post a Comment

Comments 0