KOSADATA - Penjabat (PJ) Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono menjadi salah satu kandidat kuat Calon Gubernur (Cagub) DKI Jakarta pada Pilkada serentak 2024 mendatang. Namun, Heru Budi enggan mengomentari lebih jauh terkait hal ini.
"Ya kerja dulu, monas tuh," ujar Heru Budi Hartono usai apel patroli gabungan skala besar di kawasan Monas, semalam.
Dalam hasil survei Indikator Politik Indonesia, nama Heru Budi Hartono menjadi salah satu kandidat kuat dalam survei calon gubernur (Cagub) DKI Jakarta. Survei itu dilakukan pada 24 Februari-3 Maret 2023.
Peneliti Utama Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi menyebutkan, pihaknya membuat simulasi survei itu dengan tiga nama, hasilnya cukup mencengangkan, yakni Ahmad Sahroni: 26,8%, Heru Budi Hartono: 15,1% dan Ahmad Riza Patria: 14,2%.
Menurutnya, Indikator Politik Indonesia memulai dengan pertanyaan kategori top of mind, muncul nama Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), Ridwan Kamil, Sandiaga Uno, Anies Baswedan, Heru Budi Hartono, Agus Harimurti Yudhoyono, hingga Ahmad Sahroni.
"Secara spontan Ahok 12,6% paling banyak disebut, baru kemudian Ridwan Kamil 7,4%, Sandiaga Uno 6,2%, Anies Baswedan 6%, Heru Budi Hartono 4,4%, AHY 4,4%, Ahmad Sahroni 3,5%, Gibran Rakabuming 3,1%, dan Ahmad Riza Patria 2,2%, dan nama lain kurang dari 1%. Sementara yang belum menjawab sekitar 47%," kata Burhanuddin Muhtadi seperti dilansir detikcom.
Dari top of mind itu, lanjut Burhanuddin, Indikator membuat simulasi 8 nama dengan hasil Ridwan Kamil 23,3%, Sandiaga Uno 19,5%, Agus Harimurti Yudhoyono 11,3%, Gibran Rakabuming 10,3%, Ahmad Sahroni 8,1%, Heru Budi 5,8%, Ahmad Riza 5,4%, Bima Arya 0,8% dan TT/TJ: 15,6%
Dia menegaskan, populasi survei ini adalah seluruh warga negara Indonesia di Provinsi DKI Jakarta yang punya hak pilih dalam pemilihan umum, yakni mereka yang sudah berumur 17 tahun atau lebih, atau sudah menikah ketika survei dilakukan.
Penarikan sampel menggunakan metode multistage random sampling. Dalam survei ini jumlah sampel basis sebanyak 820 orang, kemudian dilakukan oversampel di Dapil DKI I dan DKI II menjadi masing-masing 800 responden, sehingga total sample yang dianalisis sebanyak 2060 responden.
Dengan asumsi metode simple random sampling, ukuran sampel basis sebanyak 820 responden memiliki toleransi kesalahan (margin of error--MoE) sekitar ±3.5% pada tingkat kepercayaan 95%. Sampel berasal dari seluruh Kota yang terdistribusi secara proporsional. Responden terpilih diwawancarai lewat tatap muka oleh pewawancara yang telah dilatih.***
Comments 0