Banjir bandang melanda Kabupaten Demak akibat hujan ekstrem. Foto: BNPB
KOSADATA - Peneliti Badan Riset dan Inovasi Nasional atau BRIN, Erma Yulihastin mengungkapkan Jakarta paling tangguh dalam menghadapi hujan ekstrem. Selama Februari dasarian I, ungkapnya, hujan ekstrem melanda Jakarta, Semarang dan Jawa Timur.
"Jakarta terbukti tangguh secara tata kelola air karena didukung pompanisasi, sumur resapan, dan bendungan," ujar Erma dalam akun twitternya, dikutip Selasa (13/2/2024).
Dia menjelaskan, hujan ekstrem yang terjadi pada Februari dasarian I kemarin mencapai 100 mm/hari. Bahkan, ungkapnya, di sejumlah titik mencapai antara 400-500 mm per hari
"Selama Feb dasarian I, hujan ekstrem terjadi merata di Jakarta, Demak, Semarang, Surabaya, lebih dari 100 mm/hari pada hari tertentu sehingga mencapai antara 400-500 mm," katanya.
Akibat hujan ekstrem itu, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyebutkan terjadi banjir bandang di Kecamatan Karanganyar dan Kecamatan Gajah di Kabupaten Demak. Banjir bandang ini mengakibatkan 21 ribu warga mengungsi. Angka ini tercatat sebagai salah satu kejadian bencana dengan jumlah pengungsi terbanyak di awal tahun 2024.
"Prioritas pertama penanganan darurat pada Banjir Demak adalah para pengungsi. BNPB dan Pemerintah Daerah Kabupaten Demak sepakat untuk serius melaksanakan pemenuhan kebutuhan dasar para pengungsi. Adapun para pengungsi bencana Banjir Demak tersebar di 59 titik pengungsian," ujar Kepala BNPB, Letjen TNI Suharyanto.
Dari tinjauan lapangan diketahui akibat tanggul jebol ini, jalan raya Demak-Kudus terputus oleh genangan air setinggi hingga tiga
Oseng-oseng Madun, Warung Betawi Sederhana, Terkenal se-Jagat Maya
KULINER Feb 25, 2023Sekjen PDIP Kembali Sindir PAN soal Isyarat Dukung Ganjar-Erick
POLITIK Mar 03, 2023Relawan Ganjar Pranowo Berikan Dukungan ke PDIP di Pilpres 2024
POLITIK Mar 09, 2023Tanpa Libatkan Demokrat dan PKS, Nasdem Tetapkan Cak Imin Jadi Cawapres Anies
POLITIK Aug 31, 2023
Comments 0