Duet Anies-Cak Imin Himpun Umat Islam Dalam Satu Kelompok, Benarkah?

Ichsan Sundawani
Sep 12, 2023

Foto: Ist

pengalaman sendiri dalam merebut kekuasaan. Anies Baswedan yang cenderung menerapkan populisme kepemimpinan dalam merebut kekuasaan di sistem demokrasi ini sudah cukup teruji dimana Anies yang bukan kader partai apalagi ketua umum partai mampu diusung oleh partai politik untuk menjadi bakal calon presiden di pemilu 2024. 

Anies dan Cak Imin dari melihat usia dan kiprahnya, mereka satu generasi dan berada di generasi transisi politik orde baru dan orde raformasi. Mereka memang bukan seperti Budiman Sudjatmiko, Andi Arief atau Adian Napitupulu yang ditangkap dan dikejar-kejar tantara dalam perjuangannya menjatuhkan orde baru. 

Anies dan Cak Imin juga tidak seradikal Wiji Thukul yang hilang atau Munir yang meninggal dalam mengkritik kekuasaan untuk perjuangan membela rakyat. Tetapi Anies dan Cak Imin tahu bagaimana masuk kedalam kekuasaan, berkompromi, melakukan bargaining dan akhirnya bisa mendapatkan jabatan dalam instrument kekuasaan. 

Duet Anies dan Cak Imin terlepas dari dua tokoh itu bisa diterima atau tidak oleh rakyat Indonesia, khususnya dari pemilih umat Islam, keduanya adalah duet yang dihidangkan untuk dipilih oleh rakyat, khususnya umat Islam. 

Mengapa saya terkesan tendensius duet Anies dan Cak Imin adalah duet untuk pemilih umat Islam, karena kenyataannya begitu. Anies yang direbranding terus menerus oleh kelompok Islam moderat dan konservatif serta Cak Imin Ketua Umum PKB dimana Partainya mempunyai basis massa NU yang banyak kalangan menyebut Islam Tradisional dan mencakup juga aliran nasionalis-religius. 

Duet Anies dan Cak Imin ini juga dapat dianalisa sebagai upaya penyatuan kelompok Islam dalam satu wadah kepemimpinan Capres-Cawapres di Pemilu 2024. Anies dan Cak Imin juga diharapkan oleh yang mengawinkannya menjadi magnet untuk umat Islam


1 2 3 4 5

Related Post

Post a Comment

Comments 0